Misalnya ada kotak sekian maka kita tahu siapa yang melipatnya, kelompok berapa, dan siapa saja, itu bisa dilacak
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebut pekerja yang menyortir dan melipat surat suara bakal ketahuan kalau melakukan pelanggaran misalnya dengan sengaja menyobek surat suara atau tindakan curang lainnya.

Ketua KPU Jakbar Endang Istianti mengatakan dengan pendataan yang jelas terhadap pekerja dan surat suara maka setiap pelanggaran atau kecurangan bisa langsung terdeteksi.

"Seorang pekerja sortir dan lipat itu tercatat di kelompok mana dan melipat kotak berapa. Misalnya ada kotak sekian maka kita tahu siapa yang melipatnya, kelompok berapa, dan siapa saja, itu bisa dilacak," kata Endang kepada wartawan di lokasi,  Kamis.

Baca juga: KPU DKI targetkan sortir dan lipat suara rampung akhir Oktober

Kecurangan mudah dilacak melalui penjajakan kotak suara yang  berisikan surat suara yang dicurangi, maka pihak KPU Jakbar akan memeriksa CCTV dalam ruangan sortir dan lipat.

Pemeriksaan CCTV akan memberikan gambaran yang lebih jelas atas tindakan praktis yang dilakukan oleh pekerja bersangkutan.

"Itu nanti kan ke CCTV. Karena ada nama siapa saja dalam kelompok yang bekerja di sini. Dan kita pastikan kelompoknya enggak bakal diubah-ubah. Mereka di situ, kelompoknya seperti itu, enggak mungkin bisa tukar-tukar," ungkap Endang.

Baca juga: KPU tetapkan pemilih difabel di Pilkada DKI Jakarta sebanyak 57 ribu

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi para pekerja sortir lipat tidak keluar masuk sembarangan, maka pihak KPU Jakbar menerapkan dua kali absen, yakni absen masuk dan absen keluar.

"Ada pendataan ya, dari awal siapa yang jadi petugas, ada datanya. Kedua, kita sudah mengantisipasi dengan absen. Jadi absen  sehari dua kali," ucap Endang.

Baca juga: Pemilih difabel bisa minta formulir pendamping

"Jadi kalau absen paginya dia, terus absen sore bukan dia, kita enggak akan terima. Harus orang yang sama. Dan kalau dia mau mengganti, dia harus lapor ke kita," tutur Endang.

Selain itu, pihak KPU Jakbar juga menerapkan prosedur keamanan ketat bagi para pekerja sebelum masuk ke ruangan sortir lipat.

"Kita harus meminimalkan kemungkinan kerusakan karena pengerjaan saat sortir dan lipat. Jadi, kita menyampaikan tidak boleh membawa benda tajam itu sejak awal. Jadi mereka saat datang ke sini sudah tahu apa saja yang dilarang," ujar Endang.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024