Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar program Satu Desa Satu Produk (One Village One Product/OVOP) guna mencetak industri kecil menengah (IKM) yang unggul, sekaligus memperluas pasar ekspor.

Direktur Jenderal Industri Kecil,Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita di Jakarta, Kamis menyatakan program tersebut bisa mendorong kapasitas pelaku IKM dalam negeri melalui pendampingan, kemudahan akses pasar, serta pemenuhan regulasi dan standar yang diperlukan.

“Upaya pemerintah untuk meningkatkan efektivitas pengembangan IKM di sentra IKM juga dilakukan dengan pendekatan pembinaan melalui OVOP. OVOP adalah suatu pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan satu produk kelas global yang unik khas daerah dengan memanfaatkan sumber daya lokal,” katanya.

Menurut dia, program OVOP telah diselenggarakan oleh Kemenperin sejak tahun 2007 yang diperkuat dalam beleid Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2021, serta berlangsung hingga saat ini.

Selanjutnya pada saat ini pihaknya tengah menggelar program yang lebih berkelanjutan yakni IKM OVOP Go Global dengan memberikan pembinaan lanjutan melalui penilaian potensi untuk masuk ke pasar internasional, minat, komitmen, kesiapan sumber daya, serta permodalan.

Lebih lanjut, Reni menyatakan, program tersebut terdiri dari rangkaian lokakarya dan pendampingan oleh para ahli di bidangnya. Selain itu, disediakan pendampingan intensif sesuai komoditas masing-masing, serta fasilitasi cara masuk ke pasar internasional melalui keikutsertaan dalam pameran.

Adapun lokakarya yang diberikan kepada peserta dan sentra IKM mencakup rencana pemasaran ekspor, pengembangan produk, identifikasi pembeli dan rencana promosi, digital marketing, fotografi, penyusunan katalog produk, serta persiapan pameran.

“Program pengembangan IKM melalui OVOP Go Global ini mencakup empat aspek, yaitu capacity building, rebranding, market entry, dan expansion. Berkaitan dengan pengembangan kapasitas IKM OVOP, Kemenperin terus menggenjot keterampilan pelaku IKM melalui bimbingan teknis, pendampingan, dan sertifikasi,” katanya.

Baca juga: Kemenperin lakukan pemetaan produk pendorong ekonomi 8 persen
Baca juga: Kemenperin harap industri perhiasan dalam negeri berinovasi
Baca juga: Dirjen IKMA resmikan sentra IKM batik Kota Mojokerto

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024