Jakarta (ANTARA) - CEO and Founder BRImo IPL 2024 Yon Mardiyono mengemukakan kejuaraan tenis meja BRImo Indonesia Pingpong League (IPL) 2024 dihadirkan sebagai momentum pembinaan bakat tenis meja di Indonesia secara berkesinambungan.

"Kami ini ingin sekali ada pembinaan (bakat tenis meja) berkesinambungan, makanya di Indonesia Pingpong League ini regulasi kompetisinya pun ada," kata Yon Mardiyono dalam konferensi pers jelang BRImo IPL 2024 Serie 2 di GOR Ahmad Yani, Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

BRImo IPL 2024 Serie 2 yang bakal digelar di GOR Ahmad Yani, Cilangkap, pada 25-27 Oktober diikuti lebih dari 20 klub tenis meja yang turun pada kategori putra dan putri.

Ia menjelaskan, salah satu syarat bagi atlet yang mengikuti kejuaraan tersebut adalah harus memiliki kontrak dengan klub. Dengan demikian, kata dia, dari sisi kesejahteraan para atlet bisa terpenuhi.

Yon menjelaskan, selain itu, klub juga harus memiliki tempat latihan sehingga ada pembinaan terhadap para atlet serta memiliki struktur kepengurusan.

"Jadi harus ada pengurus yang mengurusi atletnya dan klub juga harus memiliki media sosial supaya terus dikembangkan melalui medsos masing-masing," ujarnya.

Baca juga: Menpora sebut Indonesia Pingpong League bangkitkan tenis meja

Ia menjelaskan, klub-klub yang mengikuti liga tersebut tidak mengeluarkan biaya untuk pendaftaran karena sudah dibebankan dengan pembinaan terhadap para atlet.

Oleh sebab itu, dengan adanya kejuaraan tersebut para atlet bisa mendapatkan ruang pembinaan serta mendapatkan mendapatkan gaji.

Lebih lanjut, Yon menjelaskan dalam satu musim IPL para atlet akan berkompetisi sebanyak empat seri dengan seri keempat berupa play-off yang diikuti empat tim terbaik.

"Yang terpenting itu ada ruang untuk pembinaan bagi atlet jadi mereka tahu arahnya mau ke mana ketika berlatih," ujarnya.

Baca juga: Puluhan klub tenis meja adu kemampuan pada BRImo IPL 2024 seri dua
Baca juga: Dito sebut akan bentuk organisasi baru untuk solusi dualisme PTMSI

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024