Kita buat satgas anti-Pilpres curang di setiap provinsi, di setiap kota. Jumlahnya ada yang 5.000, ada yang 1.000, ada yang 500, terserah relawan saja."
Cilegon (ANTARA News) - Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihaknya telah membentuk satgas anti-Pilpres curang di seluruh Provinsi di Indonesia, yang bertugas menjaga tempat pemungutan suara (TPS) dan mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam Pilpres 9 Juli 2014.
"Kita buat satgas anti-Pilpres curang di setiap provinsi, di setiap kota. Jumlahnya ada yang 5.000, ada yang 1.000, ada yang 500, terserah relawan saja," kata Jokowi di sela-sela kunjungannya ke Cilegon, Banten, Selasa malam.
Jokowi mengatakan satgas itu akan menangkap oknum-oknum yang terbukti melakukan politik uang dan berbuat curang di TPS, dan akan menyerahkannya kepada pihak berwenang.
"Semuanya siap bekerja mengawasi pemungutan suara," tegas dia.
Mantan Walikota Solo itu mengatakan dalam setiap kampanyenya ada tiga pesan yang selalu diutarakan kepada warga, yakni untuk melakukan sosialisasi dari pintu ke pintu dan mengajak tetangga untuk mencoblos Jokowi-JK, tetap santun dalam melakukan kampanye, dan menjaga TPS serta mengawasi dan mengawal suara.
"Semua pesan itu saya selalu katakan setiap kampanye. Mau di pasar, di kampung, di mana saja dalam setiap kesempatan," ujar dia.
Pada hari ini Jokowi menghadiri undangan buka puasa bersama para ulama Banten, di Pondok Pesantren Al-Khaeriyah, Jalan H. Enggus Arja No. 1 Citangking, Cilegon, Banten.
Jokowi yang hadir mengenakan kemeja kotak-kotak, langsung disambut oleh Pimpinan Pondok Pesantren Al-Khaeriyah H. Ali Mujahidin, sejumlah ulama Banten dari Cilegon, Pandeglang, Lebak, Serang, Kota dan Kabupaten Tanggerang, serta ribuan santri, warga dan relawan Banten.
Dalam kesempatan itu Jokowi mengklarifikasi segala macam fitnah yang ditujukan kepada dirinya terkait isu SARA yang belakangan dilakukan melalui Tabloid Obor Rakyat. (*)
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014