Bogor (ANTARA) - Ketua Umum APJATEL, Jerry Mangasas Siregar, dalam Musyawarah Nasional ketiga Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) mengungkapkan kondisi terkini terkait penggelaran jaringan kabel fiber optik di Indonesia.

Jerry menyatakan bahwa saat ini panjang kabel fiber optik yang telah digelar di seluruh Indonesia mencapai 800 ribu km, membentang dari Aceh hingga Papua, tapi penetrasi jaringan baru mencapai sekitar 30 persen.

“Dari 514 kabupaten/kota, hanya sekitar 150 yang telah memiliki jaringan fiber optik,” kata Jerry kepada media di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Baca juga: APJATEL bersinergi dukung Indonesia Emas 2045

Penggunaan fiber optik juga dinilai cukup optimal, dengan tingkat utilisasi mencapai hampir 90 persen. Namun, Jerry menekankan bahwa belum semua wilayah dan penduduk Indonesia terjangkau jaringan ini, dengan masih adanya daerah-daerah blank spot yang belum sepenuhnya terhubung.

Jerry juga menyebut bahwa faktor geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menjadi salah satu tantangan terbesar dalam penggelaran jaringan.

Selain itu, tumpang tindih regulasi antara pemerintah pusat dan daerah kerap memperlambat pembangunan infrastruktur.

Baca juga: Apjatel nilai penyelarasan aturan kuatkan konektivitas fiber optik

"Kami di APJATEL berhasil mengubah regulasi Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 menjadi Permendagri Nomor 7 Tahun 2024, yang membantu memperlancar penggelaran jaringan utilitas, terutama di kota Surabaya," ungkapnya Jerry.

Sebelumnya, banyak daerah juga yang mengenakan biaya sewa utilitas yang memberatkan penyedia jaringan.

Selain regulasi, biaya tinggi untuk perizinan, kerusakan kabel akibat vandalisme, serta koordinasi lintas kementerian juga menjadi tantangan besar.

Baca juga: APJATEL berharap Starlink sediakan layanan telekomunikasi di daerah 3T

Jerry menambahkan bahwa regulatory cost yang harus ditanggung oleh penyelenggara jaringan mencapai 12 persen, termasuk biaya BHP, USO dan perizinan lainnya.

APJATEL terus mendorong pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih fleksibel dan efisien, sehingga penyedia jaringan bisa lebih leluasa dalam memperluas infrastruktur telekomunikasi demi meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, APJATEL berharap kolaborasi dengan pemerintah, khususnya Menteri dan Wakil Menteri baru (Kemenkomdigi), dapat terus berlanjut.

Sebagai asosiasi strategis nasional, APJATEL berperan penting dalam pengembangan jaringan fiber optik dan telekomunikasi.

Baca juga: APJATEL siapkan kebijakan relokasi kabel telekomunikasi untuk keamanan

Baca juga: APJATEL gelar rakernas, bahas pembangunan infrastruktur digital merata

Pewarta: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024