pendistribusian ember berisi telur nyamuk wolbachia beserta pakan ke rumah-rumah para orang tua asuh (OTA) telah dimulai sejak 8 Oktober
Jakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan DKI Jakarta sudah berhasil mengumpulkan 1.279 orang tua asuh (OTA) yang akan berpartisipasi dalam program penetasan nyamuk aedes aegypti yang mengandung bakteri wolbachia.
OTA yakni orang yang bersedia mengasuh telur nyamuk aedes aegypti mengandung bakteri wolbachia. Mereka harus benar-benar menjaga ember berisi telur tersebut agar menetas sehingga populasi nyamuk nantinya seperti yang diharapkan.
Baca juga: DKI lepas nyamuk aedes aegypti berwolbachia pada Oktober
"Hingga saat ini, sebanyak 1.279 orang tua asuh (OTA) dari 11 RW di Kelurahan Kembangan Utara telah bersedia berpartisipasi dalam program ini," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, Kamis.
Ani mengatakan pendistribusian ember berisi telur nyamuk wolbachia beserta pakan ke rumah-rumah para OTA telah dimulai sejak 8 Oktober 2024. Adapun peluncuran resmi program diadakan pada 4 Oktober lalu.
Teknologi Wolbachia melalui telur nyamuk ini, sambung dia, bertujuan mengurangi kemampuan nyamuk penyebab demam berdarah untuk berkembang biak dan menyebarkan virus.
Baca juga: Anggota DPRD DKI optimistis nyamuk berwolbachia bisa tekan DBD
Ani menerangkan setiap dua minggu, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan melakukan proses layanan ember meliputi pengisian ulang air, telur nyamuk, dan pakan guna memastikan program berjalan optimal dan sesuai dengan harapan.
"Kami akan terus memantau pelaksanaan program ini dan melakukan evaluasi secara berkala. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif masyarakat. Oleh karena itu, dukungan dan kerja sama dari seluruh OTA serta warga sangat diharapkan," ucap Ani.
Baca juga: Orang tua asuh nyamuk ber-Wolbachia harus jaga ember berisi telur
Implementasi nyamuk aedes aegypti ber-Wolbachia di satu wilayah dikatakan berhasil apabila populasi nyamuk ber-wolbachia mencapai 60 persen dibandingkan populasi nyamuk lainnya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024