Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan jajaran Departemen Perdagangan agar mulai menggarap secara serius ekspor dari sektor jasa. "Saya minta Departemen Perdangangan agar sungguh-sungguh menggali potensi sektor jasa untuk dipromosikan di luar negeri," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika membuka Pameran Produk Ekspor (PPE) ke-21 di arena Pekan Raya Jakarta, Rabu siang. Kepala Negara mengatakan ekspor sektor jasa sangat penting, karena selama ini Indonesia belum serius mengarapnya. "Masih besar potensi ekspor sektor jasa," kata Yudhoyono pada acara yang dihadiri pula Ny Ani Yudhoyono serta Mufidah Kalla selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekrtanas). Presiden mengatakan ekspor barang selama beberapa tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang mengembirakan. Tahun 2005 ekspor mencapai 85,7 miliar dolar AS atau naik 19 persen dari tahun 2004. Sementara itu, pada tahun 2006 ini diharapkan ekspor tersebut naik kembali hingga mencapai 100 miliar dolar AS. Acara pembukaan PPE yang akan berlangsung hingga 15 Oktober 2006 dihadiri pula Wakil Ketua DPD, Irman Gusman, Menko Perekonomian Budiono, Menlu Hasan Wirayudha serta beberapa menteri lainnya. Presiden mengingatkan para pejabat bahwa peningkatan ekspor barang dan jasa sangat penting untuk memenuhi target pemerintah mengurangi kemiskinan dan pengangguran serta mempercepat pembayaran utang luar negeri. Yudhoyono mengatakan ekspor Indonesia terus mengalami kenaikan, namun para pengusaha harus sadar bahwa terjadi persaingan ketat dengan negera-negara lain. "Kita ingin terus memperbaiki iklim investasi guna memacu pertumbuhan ekonomi dan Indonesia tampil sebagai pemenang," katanya. Setelah membuka PPE, Presiden dan Ibu Ani mengadakan peninjauan terhadap berbagai stand yang ada, seperti pabrik pupuk, produk pertanian dan juga Presiden sempat mencoba memetik gitar buatan Sidoarjo. (*)
Copyright © ANTARA 2006