... Perilaku Spanyol atas Gibraltar tidak dapat diterima... "
London (ANTARA News) - Inggris harus bersikap lebih tegas terhadap Spanyol terkait perselisihan atas Gibraltar, termasuk menggunakan tindakan hukum dan lebih banyak melakukan protes diplomatik, kata Komite Parlemen, Selasa.
Spanyol mempermasalahkan kedaulatan Inggris atas semenanjung itu, yang sejak lama menjadi titik perselisihan dalam hubungan di antara kedua negara itu, seiring peningkatan ketegangan beberapa tahun belakangan.
Komite Urusan Luar Negeri, kelompok anggota Parlemen yang menganalisis kerja Kantor Kementerian Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris, mendesak pemerintah mengambil langkah tegas pada Spanyol dalam laporan untuk Westminster.
Pemerintah disarankan meningkatkan protes diplomatik dan memanggil duta besar, dan menjadikan dukungan London pada target-target Spanyol di panggung internasional bergantung pada tindakan Madrid terkait Inggris.
"Perilaku Spanyol atas Gibraltar tidak dapat diterima. Kami memiliki situasi di mana sekutu NATO dan Uni Eropa telah sengaja mempengaruhi ekonomi Wilayah Luar Negeri Inggris," kata Ketua Komite Parlemen, Richard Ottaway.
"Kita memberikan kesan yang sepenuhnya salah pada Spanyol tentang bagaimana seriusnya Inggris menghadapi masalah ini," katanya.
Ottaway menuduh Madrid menambah serbuan kapal ke perairan Inggris dan sengaja menyebabkan kemacetan di perbatasan antara Spanyol dan Gibraltar atas sebab-sebab politik.
Ia menyatakan Inggris harus mengancam mengambil tindakan hukum terhadap Spanyol jika situasi tersebut tidak membaik dalam waktu enam bulan.
Madrid memperketat pemeriksaan perbatasan dalam menanggapi pembangunan terumbu karang buatan oleh Gibraltar di kawasan perairan yang menjadi sengketa, yang menurut Spanyol menghalangi perahu nelayan.
Pada hari Senin, para aktivis Spanyol memindahkan sebagian dari terumbu karang itu dalam suatu aksi yang oleh Kantor Menteri Luar Negeri Inggris disebut sebagai tindakan vandalisme.
Inggris telah memerintah di wilayah di ujung selatan Spanyol itu sejak 1713, dan mengatakan tidak akan mengembalikan wilayah itu kepada Madrid; sesuai keinginan sekitar 30.000 warga di sana, yang ingin tetap menjadi warga Inggris.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014