Inflasi menunjukkan harga-harga di Juni terkendali. Karena mulai 2010, inflasi Juni jauh lebih tinggi dari 0,4 persen. Ini adalah sebuah hal yang baik dan positif,"

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan inflasi Juni 2014 yang tercatat 0,43 persen merupakan angka yang relatif rendah, karena pemerintah mampu mengendalikan harga bahan kebutuhan pokok.

"Inflasi menunjukkan harga-harga di Juni terkendali. Karena mulai 2010, inflasi Juni jauh lebih tinggi dari 0,4 persen. Ini adalah sebuah hal yang baik dan positif," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Chairul mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan stabilitas harga bahan pangan agar laju inflasi tidak meningkat tinggi, sehingga inflasi pada Juli 2014 bisa terjaga dibawah angka satu persen.

"Setiap Idul Fitri, inflasi meningkat luar biasa dan ada tahun ajaran baru yang juga mendorong inflasi. PR ini tidak mudah untuk mengatasinya. Saya berharap kalau bisa dibawah satu persen," katanya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan pemerintah harus mulai mengantisipasi terjadinya inflasi tinggi pada Juli dan Agustus, karena adanya lebaran, tahun ajaran baru dan kenaikan tarif listrik.

"Bulan Juli ada puasa, lebaran dan antisipasi liburan serta kenaikan listrik yang bisa berdampak pada Agustus. Tapi, Agustus sudah puncak masa panen dan lebaran sudah lewat, jadi mungkin harga terjaga lagi," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juni 2014 sebesar 0,43 persen atau lebih rendah dari rata-rata inflasi pada Juni dalam lima tahun terakhir, termasuk tahun lalu yang tercatat mencapai 1,03 persen.

Kelompok bahan makanan menjadi penyumbang andil terbesar inflasi Juni yaitu 0,19 persen diikuti kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen.

Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi antara lain daging ayam ras 0,06 persen, bawang merah 0,05 persen, telur ayam ras 0,04 persen, tarif tenaga listrik dan tarif angkutan udara masing-masing 0,03 persen serta tomat sayur, bawang putih dan tarif kontrak rumah masing-masing 0,02 persen.

Dengan inflasi Juni yang tercatat 0,43 persen, maka laju inflasi tahun kalender 2014 telah mencapai 1,99 persen (mom) dan secara tahunan (yoy) 6,7 persen. Pemerintah menetapkan asumsi inflasi pada APBN-Perubahan 2014 sebesar 5,3 persen.
(S034/R010)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014