Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi kedelai pada 2014 (angka ramalan/Aram I) mencapai 892,6 ribu ton biji kering, naik 14,44 persen atau 112,61 ribu ton dibanding 2013 sebesar 779,99 ribu ton.
"Kenaikan produksi kedelai diperkirakan karena bertambahnya luas lahan panen menjadi 601,24 ribu hektare naik 9,16 persen dari tahun 2013 seluas 550,79 ribu hektare," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Selasa.
Menurut Suryamin, saat yang bersamaan tingkat produktivitas produksi kedelai juga diperkirakan naik 4,87 persen dari 14,16 kuintal per hektare menjadi 14,85 kuintal per hektare.
"Kenaikan luas lahan panen kedelai, sejalan dengan program pemerintah yang menggenjot produksi kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujarnya.
Kenaikan produksi diperkirakan terjadi di Pulau Jawa sebesar 44,34 ribu ton, dan di luar Pulau Jawa sebesar 68,27 ribu ton.
Perkiraan kenaikan produksi kedelai tahun 2014 yang relatif terbesar terdapat di Provinsi Jawa Tengah, Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat.
Sementara penurunan produksi kedelai diperkirakan terjadi di Provinsi DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Papua dan Bali.
Menurut BPS, angka Aram I didasarkan pada realisasi produksi kedelai pada periode Januari-April 2014, ditambah dengan perkiraan produksi periode Mei-Agustus dan September-Desember 2014.
"Pola panen kedelai sekitar Januari-April 2014 relatif sama dengan pola panen pada 2013 dan 2012. Sedangkan puncak panen kedelai padi periode itu terjadi pada Februari," ujar Suryamin.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014