Guiyang (ANTARA) - Pada musim gugur yang bernuansa keemasan di bulan Oktober, musim panen beras biji Coix (jali-jali) seluas lebih dari 200.000 mu (sekitar 13.300 hektare) di Kota Xingren yang berada di Prefektur Otonom Etnis Bouyei dan Miao Qianxinan, Provinsi Guizhou, China, secara bertahap telah tiba, menyajikan pemandangan kesibukan panen yang melimpah.
"Sebelumnya, beras biji Coix di Xingren sebagian besar ditanam oleh petani perorangan, dan produknya dijual dalam bentuk beras putih biji Coix curah, dengan jumlah yang tidak signifikan dan nilai output yang terbatas," kata Direktur Biro Pertanian dan Pedesaan Kota Xingren Yu Banggui.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kota Xingren telah mengerahkan upaya dalam budi daya, pengolahan, dan penjualan beras biji Coix, mempromosikan beras biji Coix yang kecil itu menjadi sebuah industri utama bagi pengembangan pertanian setempat.
Beras biji Coix memiliki buah matang yang berwarna putih. Biji ini sangat bernilai karena khasiatnya sebagai obat dan disebut sebagai "mutiara tanaman".
Kota Xingren, yang terletak di 25 derajat lintang utara di Dataran Tinggi Yunnan-Guizhou, dengan ketinggian rata-rata lebih dari 1.200 meter, memiliki iklim yang unik dan lingkungan ekologis yang cocok untuk pertumbuhan beras biji Coix.
Diketahui bahwa Xingren merupakan salah satu tempat asal plasma nutfah beras biji Coix di dunia, dengan sejarah budi daya yang panjang, dan dianggap sebagai "kampung halaman beras biji Coix".
Hingga 2024, dengan dukungan dana pemerintah yang relevan, Kota Xingren telah membangun sebuah basis integrasi pemuliaan dan penyebaran beras biji Coix berkualitas tinggi seluas 1.200 mu (sekitar 80 hektare) di Tunjiao.
"Kami mewujudkan manajemen budi daya pertanian modern di basis beras biji Coix melalui penanaman dan pemanenan yang termekanisasi sepenuhnya, pengendalian hama dengan drone, dan teknologi-teknologi lainnya," ujar Wakil Manajer Umum Guizhou Jinhaina Agricultural Technology Co., Ltd., Qiu Chongwen.
Dia juga mengungkapkan bahwa melalui kerja sama dengan sejumlah lembaga seperti Institut Penelitian Ilmu Pertanian dan Kehutanan (Agricultural and Forestry Science Research Institute) Prefektur Qianxinan, basis tersebut telah mampu menguji coba varietas baru beras biji Coix, meningkatkan hasil panen hingga hampir 100 kg per mu, dan menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan.
Varietas yang baik menghasilkan kualitas yang baik pula. Selama bertahun-tahun, Kota Xingren telah mengumpulkan lebih dari 1.200 sumber daya plasma nutfah terkait, mendorong tim peneliti dan tim teknis perusahaan pertanian untuk memurnikan dan membudidayakan beras biji Coix lokal, membuat sejumlah galur (strain) dan varietas unggul setempat.
Upaya tersebut telah meningkatkan hasil panen rata-rata beras biji Coix lokal hingga mencapai 300 kg per mu, dan varietas dengan produktivitas tinggi dapat menghasilkan lebih dari 400 kg per mu. Melalui promosi budi daya yang disempurnakan, hasil panen dan kualitas beras biji Coix telah mengalami peningkatan lebih lanjut.
"Deep processing" atau pengolahan mendalam merupakan aspek penting lainnya dari industri beras biji Coix di Kota Xingren.
Di pabrik produksi Guizhou Xingren Coix Seed Rice Industry Development Co., Ltd., perusahaan tersebut memproses beras biji Coix melalui berbagai prosedur seperti pengupasan, pemolesan (penggilingan), dan pencucian secara mekanis, kemudian menjual produknya ke berbagai daerah.
Xia Zhaohuo, penanggung jawab perusahaan itu, mengungkapkan bahwa perusahaannya telah membangun sebuah rantai produksi beras biji Coix mulai dari sumber benih dan penanaman dasar yang terstandardisasi hingga pemrosesan produk jadi.
Saat ini, perusahaan tersebut memproduksi berbagai produk seperti beras biji Coix yang telah dipoles (digiling), mi biji Coix, dan teh biji Coix, dengan kapasitas pemrosesan tahunan sekitar 7.500 ton.
Di berbagai tempat di Kota Xingren, pabrik-pabrik produksi yang berfokus pada pengolahan mendalam beras biji Coix telah bermunculan, dan berbagai produk beras biji Coix telah diluncurkan satu demi satu, di antaranya arak beras biji Coix, tepung beras biji Coix, dan popcorn beras biji Coix.
Kota Xingren saat ini memiliki lebih dari 100 perusahaan (pabrik) pengolahan beras biji Coix, termasuk sembilan perusahaan skala besar.
Kapasitas pemrosesan tahunan beras biji Coix di kota tersebut sekitar 450.000 ton, dengan nilai output tahunan keseluruhan sebesar 3 miliar yuan, yang telah mendorong partisipasi dari 40.000 rumah tangga lokal dalam budi daya beras biji Coix serta mencapai peningkatan lapangan kerja dan pendapatan.
Dilaporkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, output, penjualan, dan volume perdagangan beras biji Coix di Kota Xingren menempati peringkat pertama di China, menyebarkan dan mendorong perluasan area budi daya di daerah barat daya China dan bahkan di negara-negara Asia Tenggara.
Liu Wenlong (63) dari Kota Xingren telah berkecimpung dalam budi daya beras biji Coix selama lebih dari 30 tahun.
Sejak 2018, perusahaannya juga telah mempromosikan penanaman varietas beras biji Coix lokal berkualitas tinggi di Laos utara, yang saat ini telah mendorong lebih dari 5.000 rumah tangga setempat untuk mengembangkan pertanian kontrak, dengan area penanaman beras biji Coix lebih dari 20.000 mu (sekitar 1.300 hektare).
"Tim manajemen perusahaan kami terus mempromosikan teknik penanaman, dan antusiasme masyarakat setempat untuk menanam beras biji Coix semakin meningkat. Kami juga telah mendirikan dua pabrik pengolahan seluas 6.000 meter persegi di Laos, mendorong upaya memopulerkan teknologi pengolahan awal beras biji Coix," ujar Liu.
Menurut Yu Banggui, berkat pembangunan Kota Xingren di bidang industri beras biji Coix, kota tersebut telah menjadi pusat distribusi beras biji Coix terbesar di dunia, dengan pangsa pasar global lebih dari 70 persen.
Ke depannya, Kota Xingren akan terus memanfaatkan peluang yang disajikan oleh sejumlah kebijakan China, berfokus pada pembangunan, peningkatan teknik pengolahan, logistik, dan pergudangan, serta perluasan pemasaran.
Langkah itu diharapkan akan menjadikan industri beras biji Coix lebih kuat dan mendatangkan kemakmuran yang lebih besar bagi petani setempat.
Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024