Tergantung harga JCC sebagai patokannya."

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, harga gas alam cair (LNG) Tangguh, Papua Barat, ke Fujian, Tiongkok, akan direnegosiasi kembali pada 2018.

"Kami harapkan harganya bisa lebih tinggi lagi dari sekarang," katanya saat jumpa pers soal harga baru LNG Tangguh ke Fujian di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, sesuai kontrak harga LNG Tangguh ke Fujian bisa dilakukan renegosiasi setiap empat tahun sekali.

Deputi Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Widhyawan Prawiraatmadja mengemukakan, renegosiasi setiap empat tahun sekali tersebut bisa menyebabkan harga Tangguh ke Fujian mengalami kenaikan atau turun.

"Tergantung harga JCC sebagai patokannya," katanya.

Harga LNG Tangguh ke Fujian memakai harga minyak mentah di pasar Jepang (Japan crude cocktail/JCC) sebagai acuan.

Pada 2002, saat kontrak pertama LNG Tangguh ke Fujian ditandatangani antara BP Berau Ltd selaku produsen dengan CNOOC sebagai pembeli, harga memakai rumus 0,0525 dikalikan JCC ditambah konstanta 1,35.

Harga tersebut berlaku di Tangguh (free on board/FOB) dengan JCC dipatok maksimal 26 dolar AS per barel.

Dengan patokan maksimal JCC 26 dolar per barel tersebut, menurut dia, maka harga gas ke Fujian mentok di 2,7 dolar per MMBTU.

Lalu, saat renegosiasi harga pada 2006, harga Fujian memakai patokan JCC maksimal 38 dolar/barel.

Kenaikan patokan JCC tersebut, mengerek harga Fujian menjadi 3,35 dolar/MMBTU.

Pada 2010, ada kesempatan renegosiasi, namun tidak tercapai kesepakatan.

Selanjutnya, pada 20 Juni 2014, ditandatangani amendemen kontrak gas Fujian di Beijing, Tiongkok yang berlaku mulai pengapalan 1 Juli 2014.

Menteri ESDM Jero Wacik hadir dalam penandatanganan di Beijing tersebut.

Kesepakatan yang dicapai adalah harga tidak dipatok lagi pada JCC tertentu atau dilepas sesuai harga pasar.

Rumusan yang dipakai adalah 0,065 JCC+1,5 untuk 2014.

Pada 2015, berubah menjadi 0,09 JCC+1,3, 2016 menjadi 0,105JCC+1,5 JCC, dan 2017 menjadi 0,11JCC+2,3.

Dengan asumsi harga JCC 100 dolar AS per barel, maka harga gas ke Fujian menjadi delapan dolar/MMBTU pada 2014, lalu 10,3 dolar pada 2015, 12 dolar pada 2016, dan 13,3 dolar pada 2017.

Harga yang berlaku mulai 2018 hingga akhir kontrak pada 2034, memakai formula 2017.

Namun, harga Tangguh ke Fujian setelah 2018 bisa berubah dan tergantung hasil renegosiasi nanti.

Dengan hasil kesepakatan 20 Juni tersebut, maka harga rata-rata LNG ke Fujian antara 2014-2034 menjadi 12,8 dolar/MMBTU.

Sementara, penerimaan negara akan meningkat dari sebelumnya hanya 5,8 miliar dolar AS menjadi 20,9 miliar dolar sampai 2034.

Jero juga mengatakan, pihaknya sedang merenegosiasi harga Tangguh ke Korea Selatan.

"Sudah hampir berhasil. Dalam dua minggu ke depan, akan kami umumkan," ujarnya. (*)

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014