Brussel (ANTARA) - Taman satwa di Belgia, Pairi Daiza, pada Rabu (23/10) mengumumkan bahwa tiga dari lima ekor panda yang berada di sana akan dipulangkan ke China pada 10 Desember, sebagai bagian dari kesepakatan dengan Asosiasi Konservasi Margasatwa China (China Wildlife Conservation Association).

Panda raksasa Tian Bao yang lahir pada 2016, dan si kembar Bao Di dan Bao Mei, yang lahir pada 2019, akan kembali ke Basis Panda Raksasa di Bifengxia, pusat penelitian sekaligus penangkaran panda raksasa yang terletak di Kota Ya'an, Provinsi Sichuan, China barat daya.

Panda-panda tersebut akan melanjutkan rutinitas biasa mereka di Pairi Daiza hingga 11 November, setelah itu mereka akan memasuki masa karantina untuk persiapan perjalanan pulang mereka, ungkap taman nasional tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Persiapan untuk keberangkatan satwa-satwa berharga ini sudah berjalan lancar," kata pihak Pairi Daiza, seraya menambahkan bahwa mereka melakukan segala hal yang mungkin dilakukan untuk memastikan panda-panda tersebut dapat berangkat dalam kondisi terbaik.

Panda kembar raksasa Bao Di (kiri) dan Bao Mei (kanan) makan malam ulang tahun di kebun binatang Pairi Daiza di Brugelette, Belgia, pada 16 Agustus 2023. (Xinhua/Zhao Dingzhe)

Orang tua dari tiga panda tersebut, Hao Hao dan Xing Hui, akan menetap di Pairi Daiza, sebut taman nasional itu.

Perjanjian peminjaman panda yang ditandatangani pada 2013, memungkinkan pasangan panda tersebut untuk tinggal di Belgia selama 15 tahun. Berdasarkan ketentuan, anak-anak panda itu harus dikembalikan ke China pada usia empat tahun untuk bergabung dalam upaya penangkaran dan konservasi.

Namun, proses pemulangan anak-anak panda tersebut ke China tertunda karena adanya pembatasan selama pandemi COVID-19.


Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024