"Teknologi 4K menghasilkan gambar yang tajam dan padat. Saat gambar kita crop pun, kita masih akan dapat sekitar delapan gigabyte foto yang bisa dicetak seukuran A3," ujar Audio and Digital Imaging Product Manager, PT. Panasonic Gobel Indonesia, Agung Ariefiandi di Jakarta, Senin malam.
Hal senada disampaikan, Director of Photography dari Hollywood, Matthew J. Siegel. Dia mengungkapkan, dalam kesempatan yang sama, GH4 yang menggunakan teknologi 4K merupakan sebuah inovasi dan evolusi dari DLSR ke DLSM.
Teknologi 4K ini menurut dia, menawarkan resolusi, sensitivitas dan kualitas gambar yang tinggi.
Menggunakan Micro Four Thirds System 16.05-Megapixels Digital Live MOS Sensor dan ISO 125-25600, kamera ini diklaim unggul dalam sensitivitas gambar dan kecepatan shutter sehingga menghasilkan resolusi gambar dan performa gradasi warna tinggi.
Kemudian, didukung Vinus Engine sebagai prosesor gambar, Lumix GH4 dikatakan memiliki kecepatan pengambilan gambar tinggi sehingga mampu menangkap gambar bergerak dengan fokus.
Selain itu, kamera ini pun dilengkapi layar dual OLED (Organic Light-Emitting Diode) untuk layar LVF (Life View Finder) dan monitor samping, teknologi DFD (Depth From Defocus) untuk mengurangi waktu penyusunan fokus gambar.
Tak hanya itu, Siegel menambahkan, GH4 juga hadir dengan features untuk kebutuhan profesional, seperti zebra pattern, focus peaking, highlight shadow, synchro scan, audio features.
Untuk body, kamera seberat 2260 gram ini memiliki casing yang terbuat dari Magnesium Alloy untuk ketahanan konstruksi.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014