Jakarta (ANTARA) - Kapal perang Republik Indonesia KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH)-991 menggelar latihan peran tempur bahaya permukaan saat kapal berlayar menuju Solomon.

Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada III TNI Angkatan Laut Letkol Laut (S) Ajik Sismianto saat dihubungi di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa latihan itu bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan prajurit dan menguji kemampuan prajurit dalam menangkal segala bentuk ancaman yang terjadi selama pelayaran.

KRI WSH-991 saat berlayar dalam misi muhibah dan diplomasi Port Visit Pasifik 2024 ke empat negara di Pasifik Selatan, yaitu Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini. Kapal bantu rumah sakit itu yang berada di bawah kendali Satuan Kapal Bantu Komando Armada III TNI AL dijadwalkan tiba di negara pertama, Solomon, Jumat (25/10).

Misi pelayaran Port Visit Pasifik itu dipimpin oleh Komandan Satuan Kapal Bantu (Dansatban) Koarmada III Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto, yang bertugas sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Port Visit Pasifik 2024.

Latihan peran tempur itu yang berlangsung pada hari Selasa (22/10) dipimpin langsung oleh Komandan KRI WSH-991 Edi Herdiana.

Dijelaskan pula bahwa ancaman yang disimulasikan dalam latihan itu adanya perompak bersenjata yang berusaha mendekati kapal dengan kecepatan tinggi.

Dalam latihan, perwira jaga yang mendeteksi ancaman tersebut langsung melapor kepada Komandan KRI WSH-991 selaku pos komando utama.

Ancaman itu kemudian diumumkan ke seluruh pengawak KRI sehingga seluruh prajurit dalam keadaan siaga dengan bersenjata lengkap menjalankan tugas pengamanan sekaligus mewaspadai perkembangan situasi di pos-pos masing-masing.

Setelah ancaman itu, Pos Komando Operasi melaporkan ke Komandan KRI, kemudian dia memerintahkan peran tempur bahaya permukaan berakhir.

Perwira-perwira kapal lantas mengecek keadaan para personel dan mengembalikan senjata serta peralatan tempur ke tempat semula.

"Latihan ini sebagai gambaran kepada seluruh personel satuan tugas tentang tata cara penanganan yang sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) penanganan bahaya permukaan," kata Komandan KRI WSH-991 sebagaimana dikutip dari siaran resmi Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Baca juga: KRI WSH-991 gelar mandi khatulistiwa saat berlayar menuju Solomon
Baca juga: KRI Wahidin Sudirohusodo siagakan 11 dokter spesialis saat KTT ASEAN

Prajurit TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satgas Port Visit Pasifik 2024 latihan peran tempur bahaya permukaan di KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 saat kapal berlayar dari Sorong, Papua Barat Daya, menuju Solomon, Selasa (22/10/2024). ANTARA/HO-Dinas Penerangan Komando Armada III TNI AL.

Dalam pelayaran yang sama, KRI WSH-991 juga menggelar lomba pembinaan yang diikuti antardivisi kapal, Rabu. Beberapa kegiatan yang dilombakan mencakup bongkar pasang senjata, tali menali, pemetaan posisi, meniup peluit, isyarat cahaya dalam bentuk kode morse (flash exercise), penataan meja sesuai dengan aturan table manner, peran penanggulangan kebakaran (PEK), dan penyelamatan medis.

Komandan KRI WSH-991 menjelaskan bahwa rangkaian lomba itu bertujuan untuk menjaga para prajurit tetap kompak, memperkuat kerja sama tim dan menumbuhkan rasa kebersamaan, sekaligus untuk pembinaan kemampuan prajurit.

KRI WSH-991 memulai misi muhibah dan diplomasinya dari Jakarta pada tanggal 9 Oktober, kemudian sempat sandar di Sorong, Papua Barat Daya, lalu melanjutkan kembali perjalanan pada tanggal 18 Oktober.

Kapal perang RI itu dijadwalkan berlayar selama 48 hari sampai akhirnya kembali ke markas di Sorong.

Dalam misi muhibah Satgas Port Visit Pasifik 2024, KRI WSH-991 akan menggelar bakti sosial, merenovasi tempat ibadah, membuka layanan kesehatan gratis, dan menyalurkan paket bantuan obat-obatan di masing-masing negara tujuan.

KRI WSH-991 juga akan menggelar resepsi di atas geladak kapal dan menampilkan berbagai tarian tradisional serta menyajikan aneka kuliner khas Indonesia kepada masyarakat masing-masing negara.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024