Selain itu, Bulan Suci Ramadhan pada tahun ini sangat unik. Apalagi, momentum tersebut bertepatan dengan Pilpres Tahun 2014,"
Surabaya (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan IV Jawa Timur mengimbau masyarakat di wilayah kerjanya untuk mewaspadai peredaran uang palsu menjelang Ramadhan hingga Lebaran 1435 Hijriah.
"Selain itu, Bulan Suci Ramadhan pada tahun ini sangat unik. Apalagi, momentum tersebut bertepatan dengan Pilpres Tahun 2014," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jawa Timur, Hamid Ponco Wibowo, di Surabaya, Senin.
Faktor penyebabnya, ungkap dia, pada perhelatan tersebut intensitas masyarakat terhadap penarikan uang tunai diperkirakan meningkat sehingga kewaspadaan peredaran uang palsu sangat diperlukan.
"Selain itu, kewaspadaan juga perlu karena penjahat juga mengincar anjungan tunai mandiri/ATM," tegasnya.
Contoh kejadian itu, jelas dia, di Malang oknum tak bertanggung jawab membobol tiga unit ATM. Hal itu mereka lakukan dengan cara merusak sistem kelistrikan saat menarik uang.
"Oleh sebab itu, kami harap adanya peningkatan pengamanan," katanya.
Upaya tersebut, tambah dia, misalnya dengan menerapkan teknologi termutakhir. Dengan cata itu maka ATM di penjuru Tanah Air bisa menghitung secara benar dan membaca "chip" yang aman.
"Di sisi lain, bagi penyedia jasa sortasi uang idealnya mereka juga mengutamakan ketelitian. Tujuannya, untuk menghindari kemungkinan uang palsu terselip saat memilah," katanya.
Kepala Divisi Sistem Pembayaran BI Wilayah IV Surabaya Yosefin Tyas Emmy D K, menyatakan, BI akan mengawasi penyedia jasa pendukung (vendor) layanan perbankan secara acak.
"Hal itu dikarenakan kami tidak melakukan pengawasan secara detail. Apalagi, tidak ada standar operasional pasti untuk memantau ketat lembaga tersebut," katanya.
Ia melanjutkan, kualitas layanan sistem yang disediakan penyedia jasa penunjang perbankan juga segera diaudit oleh lembaga independen. Walau begitu, kini lembaga tersebut tidak hanya melayani aktivitas pengisian ATM tetapi juga pengiriman dan sortasi uang.
"Sebenarnya, kerja sama mereka dengan perbankan tapi kami perlu memastikan semua aman. Hanya untuk mengawasi detail belum ada ketentuan teknis dari BI pusat," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014