Istanbul (ANTARA) - Kelompok ekonomi BRICS pada Rabu menggelar perundingan lanjutan selama pertemuan puncak ke-16 blok tersebut di ibu kota Kazan, Rusia.

Pertemuan lanjutan yang dipimpin Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang diadakan dalam format terbatas dengan dihadiri oleh perwakilan anggota lama Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan - asal muasal nama kelompok tersebut.

Pertemuan itu juga dihadiri oleh para pemimpin negara anggota baru BRICS seperti Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab, empat negara yang secara resmi bergabung dengan BRICS pada Januari.

Di antara anggota blok tersebut, hanya Brasil yang diwakili di tingkat menteri luar negeri, karena Presiden Luiz Inacio Lula da Silva tidak bisa bepergian karena cedera, dan hanya bisa mengikuti pertemuan itu melalui konferensi video.

Dalam pidatonya di pertemuan lanjutan tersebut, Putin mengusulkan pembentukan platform investasi baru BRICS untuk mendukung perekonomian nasional dan negara-negara di Belahan Bumi Selatan dan Timur.

Putin juga mengusulkan peluncuran mekanisme khusus untuk konsultasi antarnegara BRICS mengenai isu-isu yang terkait dengan Organisasi Perdagangan Dunia, seraya menambahkan bahwa pembentukan bursa gandum BRICS akan membantu melindungi pasar nasional dari "pengaruh eksternal yang negatif."

Dia menambahkan bahwa ada potensi yang signifikan terjadinya krisis global, yang menurutnya tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya ketegangan geopolitik, tetapi juga karena "tumbuhnya utang, praktik sanksi sepihak, serta meluasnya proteksionisme dan persaingan tidak sehat."

"Perdagangan dunia dan ekonomi global secara keseluruhan... tengah mengalami perubahan yang signifikan. Di sisi positifnya, pusat aktivitas bisnis secara bertahap bergeser ke pasar-pasar berkembang."

"Sebuah model multipolar telah muncul, yang meluncurkan gelombang pertumbuhan baru, terutama karena negara-negara di Belahan Bumi Selatan dan Timur, dan, tentu saja negara-negara BRICS," tambahnya.

KTT selama tiga hari yang dimulai pada Selasa itu akan berlangsung hingga Kamis.

Saat tiba pada Rabu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan akan hadir sebagai tamu, bersama pertemuan dengan Putin di sela-sela KTT.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Menlu RI sampaikan program strategis nasional kepada NDB
Baca juga: Putin: Rusia dan China perkuat koordinasi dalam urusan global

Penerjemah: Katriana
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024