Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto melantik Setiawan Ichlas menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan dalam Kabinet Merah Putih.

Pengusaha asal Palembang itu dilantik bersama dengan enam tokoh Utusan Khusus lainnya di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10).

Pelantikan tersebut didasarkan oleh Keputusan Presiden Nomor 76/M tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden RI tahun 2024-2029, yang ditetapkan di Jakarta 21 Oktober 2024 oleh Presiden Prabowo Subianto.

Setiawan Ichlas atau biasa dikenal sebagai Iwan Bomba ini lahir di Palembang pada 10 April 1977. Dirinya dikenal sebagai pengusaha batu bara asal Palembang, Sumatera Selatan.

Setiawan Ichlas adalah pemilik Bomba Group, sebuah holding perusahaan atau induk investasi terdiversifikasi yang membawahi banyak entitas bisnis di berbagai bidang usaha, seperti logistik dan distribusi, agroindustri, pertambangan, serta manajemen properti.

Bomba Grup memulai bisnis pada sektor perdagangan sejak tahun 2000 dan pada 2022 terus berkembang pada sektor perkebunan, pertambangan, properti, energi, dan kontraktor hingga logistik dalam upaya diversifikasi dan membangun value chain yang terintegrasi di wilayah Sumatera Selatan.

Ia juga bermitra dengan perusahaan multinasional dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumatera Selatan 1, sekaligus membangun pabrik bio diesel B100 yang dapat digunakan pada pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Diversifikasi bisnis Setiawan Ichlas juga merambah ke sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Melalui perusahaannya, PT Golden Blossom Sumatra, dirinya terlibat dalam pengelolaan perkebunan sawit dengan skala besar.

Usahanya di bidang ini tak hanya mencakup produksi kelapa sawit, tetapi juga eksplorasi potensi logistik dan infrastruktur terkait, seperti pengelolaan pelabuhan dan jalur kereta api untuk transportasi batu bara.

Tidak hanya dalam sektor bisnis, Iwan Bomba juga dikenal atas keterlibatannya dalam transformasi beberapa institusi keuangan. Salah satunya adalah rencana akuisisi Bank Muamalat melalui PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk.

Saat itu, pada tahun 2017, nama Setiawan Ichlas menjadi sorotan publik lantaran mengambil alih 14,37% saham Minna Padi, sebuah perusahaan sekuritas yang terlibat dalam rencana pembelian saham Bank Muamalat Indonesia. Rencana tersebut membawa komitmen besar dengan Minna Padi menjadi pembeli siaga untuk penawaran saham terbatas senilai Rp4,5 triliun.

Aksi itu pada akhirnya tidak pernah berlanjut karena permintaan OJK atas kejelasan sumber dana yang digunakan. Kemudian, pada 2019, OJK mengeluarkan perintah tertulis kepada Minna Padi untuk membubarkan enam reksa dana senilai Rp6 triliun.

Perintah itu dilakukan karena adanya pelanggaran pasar modal, yakni janji keuntungan yang pasti atas produk keuangan yang ditawarkan.

Selain Bank Muamalat, Iwan Bomba juga aktif dalam berbagai aksi korporasi, seperti pembelian 21% saham PT Bank Kesejahteraan Ekonomi melalui PT Danadipa Artha Indonesia.

Namun, perusahaan ini kemudian melepas kepemilikannya kepada raksasa teknologi asal Singapura, Sea Group, yang dikenal dengan layanan e-commerce Shopee.

Setelah dimiliki Sea Group, akhirnya nama Bank Kesejahteraan Ekonomi diubah menjadi SeaBank.

Setiawan Ichlas juga mengembangkan bisnisnya kepada olahraga yang ia cintai, yaitu sepak bola. Ia adalah pemegang saham terbesar di klub sepak bola asal Palembang, Sumatra Selatan, yakni Sriwijaya FC.

Baca juga: Setiawan Ichlas, pengusaha jadi Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi

Baca juga: Muhamad Mardiono, dari oposisi hingga dipercaya urus ketahanan pangan

Baca juga: Sosok Ridha Sabana, politisi yang jadi utusan khusus presiden bidang UMKM

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024