Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Miftah Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

Gus Miftah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10), bersama dengan enam tokoh Utusan Khusus lainnya. Presiden Prabowo Subianto meminta dia untuk membangun komunikasi internasional soal moderasi dan toleransi beragama.

"Salah satu tugas yang disampaikan itu adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi," ucap Gus Miftah di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, dia akan turut serta mengawal isu-isu kerukunan di Indonesia.

Menurut dia, isu terkait kerukunan di Indonesia menjadi isu yang sangat sensitif dan juga krusial. Sebab, Indonesia merupakan negara besar dengan 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa dan 6 agama.

"Ini tentunya kalau tidak disikapi secara dewasa, ini kurang baik. Maka bagaimana upaya kita hari ini adalah menjaga kondusivitas itu, terkait dengan kerukunan," Gus Miftah melanjutkan.

Gus Miftah atau yang memiliki nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman merupakan seorang pendakwah ternama di Indonesia sekaligus pendiri Pondok Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta. Gaya dakwahnya yang unik dan berbeda dari kebanyakan ulama menjadikan diya figur populer, terutama di kalangan generasi muda.

Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, Gus Miftah merupakan anak ketiga dari lima bersaudara dan memiliki garis keturunan langsung dari Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur. Meskipun berasal dari keluarga pesantren yang kuat, Gus Miftah memilih pendekatan dakwah yang modern, santai, dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak muda.

Salah satu contoh metode dakwah yang berbeda yang dilakukan Gus Miftah adalah ketika ia menggelar acara shalawat di sebuah klub malam di Bali pada 2018. Langkah itu mencerminkan upayanya untuk menyebarkan pesan agama kepada mereka yang biasanya kurang tersentuh oleh dakwah konvensional.

Pondok Pesantren Ora Aji yang dipimpinnya juga dikenal sebagai pusat kegiatan keagamaan yang menarik perhatian masyarakat, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain sebagai mubalig, Gus Miftah aktif dalam kegiatan sosial dan sering memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Gaya dakwah yang modern
Gaya ceramah Gus Miftah yang humoris, santai, dan mudah dipahami membuatnya disukai oleh banyak kalangan, terutama generasi muda. Ia sering menggunakan analogi yang relevan dengan kehidupan sehari-hari, menjadikan pesannya lebih mudah diterima.

Tak jarang, dia berdakwah di tempat-tempat yang tidak biasa, seperti klub malam, dengan tujuan menjangkau lebih banyak orang, terutama mereka yang selama ini kurang tersentuh pesan agama.

Meski memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat, serta meraih gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, Gus Miftah tetap memilih pendekatan yang lebih relevan dengan zaman, memadukan tradisi pesantren dengan elemen dakwah yang modern dan kontemporer.
 

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024