Jakarta (ANTARA) - Ekonom senior Indef Fadhil Hasan mengatakan peningkatan bauran biodiesel menjadi 50 persen atau B50 harus dibarengi dengan peningkatan produksi minyak sawit mentah (CPO) dalam negeri, guna menjaga keseimbangan pasokan bagi sektor energi dan pangan.

“Kuncinya adalah tingkatkan produksi CPO di dalam negeri, entah itu melalui pemanfaatan lahan-lahan terdegradasi atau yang lainnya,” kata dia dalam diskusi publik Indef di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan peningkatan bauran biodiesel tanpa didukung peningkatan produksi CPO juga bakal menyebabkan penurunan ekspor. Ini dikarenakan sebagian besar CPO akan terserap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Menurut dia, penurunan ekspor ini berpotensi memicu kenaikan harga CPO di pasar internasional, yang pada akhirnya akan berdampak pada kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri.

Baca juga: Mentan Amran pastikan stok CPO cukup untuk bahan baku B50

Fadhil mengatakan keputusan untuk meningkatkan bauran biodiesel menjadi B50 perlu dipertimbangkan secara matang melalui kajian menyeluruh.

Kebijakan bauran biodiesel hingga level B40 dinilai masih dapat diterapkan, tetapi peningkatan lebih lanjut berpotensi menimbulkan disrupsi pada industri minyak nabati global dan berdampak pada pasar domestik Indonesia.

Pemerintah menyatakan kesiapan Indonesia untuk meningkatkan bauran biodiesel dari B35 menjadi B40 pada 2025, serta melakukan persiapan untuk penerapan B50.

B50 merupakan bahan bakar dengan komposisi 50 persen minyak kelapa sawit dan 50 persen solar.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, Selasa (22/10), menyatakan bahwa ketersediaan minyak sawit mentah (CPO) masih sangat mencukupi untuk B50.

Amran mengatakan Indonesia memiliki produksi CPO yang melimpah, yakni sekitar 46 juta ton, sedangkan yang dibutuhkan untuk pembuatan B50 hanya 5,3 juta ton.

"CPO kita produksinya 46 juta ton, sekarang dalam negeri (kebutuhan) kita pakai 20 juta ton. Kita ekspor 26 juta ton, kalau kita mengambil 5,3 juta ton, berarti nggak ada masalah kan," katanya.

Kementerian Pertanian mencatat total produksi minyak sawit nasional pada 2023 mencapai 51,98 juta ton.

Baca juga: Wamentan: B50 menjadi "bargaining" Indonesia kepada dunia

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024