"Tadi secara spesifik saya bertanya apa saja yang selama ini telah dikerjakan elemen pembangunan yang masuk dalam kategori padat karya di antaranya irigasi masyarakat, kemudian pemeliharaan untuk jalan, jembatan itu juga padat karya, belum lagi Pamsimas untuk air minum, sanitasi berbasis masyarakat jadi mendekatkan air bersih dan sanitasi ke masyarakat," ujar AHY di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan bahwa Program Padat Karya bukan saja meningkatkan kualitas hidup, namun juga sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
"Bapak Presiden dalam Asta Cita, dalam janji kampanye beliau menyampaikan bahwa masyarakat kita, anak-anak kita, generasi berikut kita tidak boleh ada yang bermasalah dengan stunting. Terkait masalah gizi itu satu hal, tapi masalah yang juga tidak kalah penting bahkan bisa dikatakan cukup mendominasi dari solusi terhadap tadi kasus-kasus stunting adalah jika diperbaiki infrastrukturnya, utamanya terkait dengan air bersih dan sanitasi," katanya.
Menurut AHY, ini semua saling terkait sehingga memperkuat upaya di masing-masing kementerian tetapi seringkali koordinasi antar lembaga itu akan menjadi terobosan (game changer).
"Kalau diperbaiki, diperkuat sinerginya, kolaborasinya, koordinasinya, tidak ada ego sektoral, saya rasa banyak hal yang akan berprogres ataupun akan jauh lebih baik ke depan," katanya.
Sebagai informasi, pelaksanaan program Padat Karya tersebut bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan secara merata di seluruh Indonesia, mendorong perekonomian masyarakat, dan memperluas lapangan pekerjaan.
Pamsimas sebagai salah satu program Padat Karya berperan dalam membantu desa-desa yang sebelumnya sulit mendapatkan air bersih pada akhirnya berhasil mendapatkan air bersih program infrastruktur berbasis masyarakat tersebut.
Baca juga: Menko Infrastruktur: Sejumlah proyek akan diresmikan di 100 hari kerja
Baca juga: Menko AHY: Pembangunan infrastruktur harus menghadirkan keberlanjutan
Baca juga: Menko Infrastruktur: Pembangunan IKN fokus ke legislatif dan yudikatif
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
