Jakarta (ANTARA) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak membukukan laba bersih tumbuh 12,8 persen year on year (yoy) per September 2024 menjadi Rp41,1 triliun.

“Laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp41,1 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2024, ditopang ekspansi pembiayaan berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Jahja menuturkan rasio loan at risk (LAR) mencapai 6,1 persen per September 2024, membaik dari posisi setahun lalu di angka 7,9 persen dan rasio kredit bermasalah (NPL) berada di tingkat yang terjaga 2,1 persen.

Di sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) naik 3,4 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun. Dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 5,2 persen mencapai Rp915 triliun.

Terjaganya pertumbuhan CASA selaras dengan peningkatan total frekuensi transaksi BCA sebesar 21 persen yoy mencapai 26 miliar per September 2024.

Dari sisi pendapatan bunga bersih (net interest income/NII), BCA mencatat pertumbuhan sebesar 9,5 persen yoy mencapai Rp61,1 triliun per September 2024.

Pendapatan selain bunga naik 13,5 persen yoy menjadi Rp19 triliun, ditopang kenaikan pendapatan fee dan komisi sebesar 7 persen yoy. Total pendapatan operasional mencapai Rp80,1 triliun, meningkat 10,4 persen yoy.

Selanjutnya, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar, naik 24 persen yoy.

Jumlah nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Sementara itu, pengguna myBCA tumbuh 8 kali dalam dua tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.

“Optimalisasi myBCA terus berjalan secara konsisten melalui perluasan kerja sama serta penambahan berbagai fitur yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Salah satu fitur baru myBCA adalah ‘Proteksi’ yang memungkinkan nasabah membeli asuransi secara mudah dan praktis,” ujar Jahja.

BCA juga memperluas kerja sama penjualan e-SIM dari mitra perusahaan jasa telekomunikasi, dan membuka akses bagi nasabah untuk memperbarui profil risiko investasi melalui fitur ‘Welma’ di aplikasi tersebut.

Baca juga: BCA luncurkan reksa dana saham syariah BISEU
Baca juga: BCA: Frekuensi transaksi "m-banking" dan "i-banking" naik 24 persen
Baca juga: BCA: Kredit korporasi sumbang pertumbuhan tertinggi, Rp388,6 triliun

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024