Shenzhen (ANTARA) - Raksasa teknologi China Huawei pada Selasa (22/10) meluncurkan HarmonyOS NEXT yang sistem operasi yang dikembangkan sendiri dan dibangun secara independen dari arsitektur Android.

Acara peluncuran di Shenzhen, tempat perusahaan itu bermarkas, menandai tonggak baru untuk Huawei sejak Washington mencantumkannya dalam "Daftar Entitas" pada 2019, melarangnya untuk melakukan bisnis dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) termasuk Google, yang menyediakan Android.

Direktur Eksekutif Huawei Yu Chengdong di acara tersebut mengatakan HarmonyOS NEXT adalah iterasi kelima dari HarmonyOS. Sistem operasi itu telah dipasang pada 1 miliar lebih perangkat.

Yu mengatakan bahwa HarmonyOS NEXT sepenuhnya independen dari Android dan iOS Apple, dengan kernel pengoperasian, bahasa pemrograman, kerangka kerja kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) miliknya sendiri, serta fitur-fitur lain yang dikembangkan tanpa menggunakan kernel Linux atau kode sumber terbuka (open-source) Android.

"HarmonyOS NEXT menyediakan opsi baru dan ruang pasar untuk pengembangan industri terkait di seluruh dunia," kata Yu.

Dia memujinya sebagai sistem operasi yang terbuka, aman, dan efisien.

"Selama setahun terakhir, Huawei bekerja sama dengan 10.000 lebih mitra dalam negeri untuk mengembangkan aplikasi HarmonyOS NEXT, membantu membangun rantai industri teknologi informasi yang inovatif," kata Yu.

Sebagai sistem operasi sumber terbuka, HarmonyOS pertama kali diluncurkan pada Agustus 2019 dan menggeser iOS sebagai sistem operasi seluler terbesar kedua di pasar China.

Menurut Yu, lebih dari 15.000 aplikasi dan layanan meta tersedia untuk digunakan di HarmonyOS.

Para pelaku industri mengatakan keunggulan utama HarmonyOS adalah koordinasinya dengan beragam platform, termasuk ponsel pintar, mobil, dan perangkat cerdas lainnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024