Hal tersebut dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online,
Jakarta (ANTARA) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025 akan berfokus terhadap pendalaman pasar melalui produk dan layanan baru, serta perluasan pasar pada derivatif keuangan.


BEI akan berfokus dalam pengembangan sejumlah Rencana Kerja (RK) yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan, meningkatkan pelindungan investor, penyediaan layanan data yang sesuai kebutuhan pelanggan, hingga penyempurnaan teknologi yang digunakan oleh BEI.

"Rencana kerja di 2025, secara total ada berjumlah 31 RK. Yang terdiri daripada Rencana Kerja OJK (Otoritas Jasa Keuangan), SRO (Self-Regulatory Organization), yang kedua Rencana Kerja Turunan dari Master Plan, dan yang ketiga Rencana Kerja Continuous Improvement, di mana total semuanya itu berjumlah 31 RK," ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman dalam Konferensi Pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT BEI di Jakarta, Rabu.

Terkait penyempurnaan teknologi, BEI sedang melaksanakan Pembaruan Sistem Perdagangan dan Sistem Terdampak yang bertujuan untuk menyediakan sistem perdagangan yang andal dan optimal untuk mengakomodasi pengembangan pasar modal secara berkesinambungan.

Adapun, pembaruan ini dilakukan selain karena siklus rutin enam tahunan seiring dengan end of support, namun juga dikarenakan oleh peningkatan teknologi yang mendukung low latency serta kapasitas sistem.

Kemudian, BEI akan tetap melaksanakan serangkaian kegiatan rutin, berupa pengembangan untuk Perusahaan Tercatat dan Calon Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa (AB), hingga pengembangan pasar untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal.

"Hal tersebut dilakukan melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual melalui media online," ujar Iman.

Adapun, dukungan kepada AB juga turut dilakukan melalui penyediaan jasa informasi, serta support teknis dalam pengembangan sistem dan layanan kebursaan.

Sepanjang tahun 2024, BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh stakeholders pasar modal lainnya telah berhasil meluncurkan sejumlah inisiatif.

Inisiatif tersebut, diantaranya penyelenggaraan Workshop dan Launching ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE) pada 29 Januari dan 15 Februari 2024 ini.

Lalu, BEI telah melakukan implementasi Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Improved Trading Mechanism pada 19 Februari 2024, dan implementasi Papan Pemantauan Khusus Full Periodic Call Auction pada 25 Maret 2024, dengan perubahan Implementasi Papan Pemantauan Khusus yang merupakan hasil Post Implementation Review pada 21 Juni 2024.

Kemudian, pada 13 Juli 2024, BEI meluncurkan Indeks IDX Cyclical Economy 30 sebagai alternatif acuan bagi para investor dan manajer investasi dalam mengelola serta menciptakan produk investasi berbasis indeks.

BEI juga melakukan soft launch produk Single Stock Futures (SSF) yang bertepatan pada peringatan 47 Tahun Diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia pada 12 Agustus 2024.

Lebih lanjut, pada 2 September 2024, BEI meluncurkan Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28 yang dapat memudahkan investor berinvestasi pada saham dengan profitabilitas tinggi, valuasi harga dan volatilitas rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2024