"Kita memiliki kekuatan SDM yang relatif baik, karena memiliki usia di bawah 40 tahun, sementara dari sisi latar belakang pendidikan juga sudah sangat baik yakni (lulusan) S1 sampai dengan S3 ini mendominasi. Ini perlu kita optimalkan demi peningkata
Jakarta (ANTARA) - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berkomitmen terus meningkatkan kualitas rekomendasi kebijakan sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya.

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengatakan upaya peningkatan tersebut dilakukan melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang produktif dan kolaborasi berkelanjutan dengan berbagai pihak.

"Kita memiliki kekuatan SDM yang relatif baik, karena memiliki usia di bawah 40 tahun, sementara dari sisi latar belakang pendidikan juga sudah sangat baik yakni (lulusan) S1 sampai dengan S3 ini mendominasi. Ini perlu kita optimalkan demi peningkatan kualitas kebijakan yang lebih baik," kata Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, BSKDN memiliki keunggulan SDM dengan mayoritas pegawai berada pada usia produktif di bawah 40 tahun dan memiliki latar belakang pendidikan yang memadai. Keunggulan tersebut dapat menjadi kekuatan utama dalam menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berkualitas.

Untuk itu, peningkatan SDM dan kolaborasi berkelanjutan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto pada pidato perdananya usai dilantik, yang menekankan pentingnya kesiapan menghadapi tantangan besar selama masa pemerintahan 2024-2029.

Selain mengoptimalkan SDM yang dimiliki, Yusharto menegaskan guna meningkatkan kualitas kebijakan, pihaknya juga terus berupaya memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah, swasta, hingga organisasi internasional.

Kerja sama terbaru terjalin dengan Kemitraan Australia-Indonesia terkait program Akselerasi Layanan Dasar Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar (SKALA).

Kerja sama tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan rekomendasi kebijakan dengan perspektif yang beragam dalam menyusun kebijakan yang solutif dan relevan.

"Sejumlah upaya juga terus kita lakukan untuk meningkatkan hasil rekomendasi termasuk dengan memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, terbaru dengan pihak SKALA. Semoga ke depannya berbagai kerja sama lainnya dapat dilakukan guna kualitas kebijakan yang lebih baik," ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan salah satu inovasi yang terus dioptimalkan oleh BSKDN dalam penyusunan rekomendasi kebijakan adalah penggunaan telesurvey.

Metode ini memungkinkan BSKDN untuk mengumpulkan data dan informasi dari masyarakat dengan lebih cepat dan akurat. Hasil dari telesurvey kemudian digunakan sebagai basis dalam merumuskan rekomendasi kebijakan yang lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

"Saya harap apa yang sudah kita miliki seperti telesurvey dalam penggunaannya terus dioptimalkan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan tidak hanya satu atau dua rekomendasi, tetapi lebih dari itu dan beragam," jelas Yusharto.

Yusharto mengungkapkan angka realisasi anggaran BSKDN yang capaiannya hampir sempurna pada tahun 2023 dengan persentase sebesar 99,44 persen.

Pihaknya optimistis pada tahun 2024 realisasi anggaran dapat melampaui capaian tersebut, seiring dengan peningkatan program-program strategis yang telah disusun.

“Sementara itu, persentase realisasi anggaran pada tahun 2023 sebesar 99,44 persen, yang kami harapkan di tahun 2024 dapat melampaui realisasi anggaran pada tahun 2023 tersebut mengingat kita memiliki SDM yang kuat dan program-program strategis yang telah disusun," pungkasnya.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024