Kalau layang-layang itu jatuh di kabel listrik yang tidak terbungkus itu, maka akan terjadi korsleting, kemudian padam.

Pamekasan (ANTARA News) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pamekasan, Jawa Timur mengeluhkan, seringnya pemadaman listrik terjadi di Madura, akhir-akhir ini karena terganggu permainan layang-layang warga di Pulau Garam itu.

Kepala PLN Area Pelayanan Jaringan Pamekasan Abbas Santoso mengatakan, dalam sepekan terakhir ini sudah terjadi lebih dari lima kali pemadaman listrik dengan gangguan yang sama, yakni karena layang-layang.

"Jadi pemadaman yang sering terjadi akhir-akhir ini bukan karena ada pohon tumbang atau hujan deras, akan tetapi karena gangguan layang-layang," kata Abbas Santoso kepada Antara, Minggu.

Terkhir pemadaman aliran listrik terjadi pada malam pertama Ramadhan di lima kecamatan di Kabupaten Pamekasan, yakni Kecamatan Pademawu, Galis, Larangan, Kadur dan sebagian di Kecamatan Kota dengan penyebab yang sama.

Bahkan pemadaman aliran listrik di lima kecamatan yang terjadi Sabtu (28/6) malam itu hingga sekitar 2 jam lebih dan menyebabkan kegiatan tadarus Al-Quran umat Islam di wilayah itu terhenti.

Tidak hanya di Pamekasan, gangguan aliran listrik akibat permainan layang-layang itu juga sering terjadi di tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang, dan Kabupaten Sumenep.

"Kami sudah sering menyampaikan imbauan kepada masyarakat melalui camat dan kepada desa terkait hal ini, tapi rupanya tidak diindahkan," kata Abbas Santoso.

Ia meminta kepada semua pihak, baik tokoh masyarakat ataupun tokoh agama agar ikut mengingatkan masyarakat agar tidak bermain layang-layang di sekitar jaringan aliran listrik, karena jika layang-layang tersebut jatuh pada kabel listrik tanpa bungkus, maka akan sangat berpotensi membuat aliran listrik padam.

Hal itu terjadi, karena layang-layang yang banyak dijadikan mainan warga Pamekasan di malam hari itu adalah layang-layang yang memakai lampu.

"Kalau layang-layang itu jatuh di kabel listrik yang tidak terbungkus itu, maka akan terjadi korsleting, kemudian padam. Nah itu sebenarnya yang menyebabkan terjadinya pemadaman," katanya menjelaskan.

Sementara pada kemarau kali ini, warga Madura yang bermain layang-layang menggunakan lampu di malam hari memang terpantau ramai, baik di Pamekasan, Sampang, Bangkalan maupun di Kabupaten Sumenep. (*)

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014