Kudus (ANTARA) -
Warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, patut berbangga dengan dilantiknya dua santri asli Kabupaten Kudus dalam Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, kata Penjabat Bupati Kudus M Hasan Chabibie.
 
"Keduanya, yakni Nusron Wahid sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Abdul Mu'ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah," ujarnya menyambut Hari Santri di Kudus, Selasa.
 
Dengan demikian, kata dia, kehadiran santri dalam berbagai bidang, mulai dari pemerintahan, pendidikan, hingga ekonomi, telah terbukti.
 
Ia juga mengapresiasi dua putra terbaik dari Kudus yang menjadi Menteri pada Kabinet Merah Putih. Keduanya dilantik sebagai Menteri pada Kabinet Merah Putih pada Senin (21/10).

Baca juga: Abdul Mu'ti ingin banyak mendengar untuk perbaiki pendidikan

Baca juga: Sosok Abdul Mu'ti calon menteri di kabinet Prabowo
 
“Saya mengucapkan selamat kepada kedua putra terbaik Kudus yang dilantik menjadi menteri pada Kabinet Merah Putih. Keduanya merupakan kebanggaan warga Kudus, juga yang selama ini mendukung penuh kemajuan di kawasan Kudus. Sebagai Penjabat Bupati Kudus, saya merasa berbangga dan mengucapkan selamat untuk keduanya, untuk amanah sebagai Menteri," ujarnya.
 
Ia menganggap Kudus memiliki potensi sumber daya manusia yang luar biasa.
 
Bahkan, kata dia, di Kudus juga ada dua sunan, yakni Sunan Kudus dan Sunan Muria, yang menjadi sumber berkah kehidupan warga.

"Alhamdulillah, dua putra terbaik Kudus juga dipercaya dan mendapat amanah untuk mengabdi untuk negeri," ujarnya.
 
Ketika keduanya kembali ke Kudus, katanya, akan disiapkan agenda kenegaraan untuk menyambut. Jadi, nanti akan disiapkan agenda dari Pemkab, untuk sambung silaturahmi antara dua putra terbaik Kudus yang menjadi menteri, dengan pihak pemerintah daerah dan warga Kudus secara umum.
 
Nusron Wahid lahir di Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, pada 12 Oktober 1973. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Miftahul Thalibin Kudus, sebelum melanjutkan ke MTs dan MA Qudsiyah Kudus.
 
Nusron Wahid juga aktif di Nahdlatul Ulama (NU), dekat dengan kiai dan habib. Dia juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor periode 2011-2016, serta menjadi pengasuh pesantren dan lembaga pendidikan di Kudus.
 
Sementara, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed yang dilantik sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah lahir di Desa Getassrabi, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus pada 2 September 1968.
 
Sebagai seorang akademisi dan cendekiawan Islam, Abdul Mu'ti lama dikenal sebagai figur yang berpengaruh di dunia pendidikan Indonesia. Abdul Mu'ti menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Walisongo (sekarang UIN Walisongo) Semarang, dan melanjutkan studi S2 serta S3 di Universitas Flinders, Australia.

Keahlian akademiknya, terutama di bidang pendidikan, menjadi modal penting dalam kontribusinya terhadap perbaikan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
 
Sejak 2022, Abdul Mu'ti menjabat sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, setelah sebelumnya menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah dan Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah.*

Baca juga: Nusron: Tiga tugas dari Prabowo atasi pertanahan di 100 hari kerja

Baca juga: Nusron Wahid bersama tantangan sertifikasi dan 'gebuk' mafia tanah

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024