Banda Aceh, (ANTARA News) - Kawanan gajah liar kembali menghancurkan tanaman padi siap panen di Desa Pinto Rimba, Kecamatan Trumon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, sehingga petani mengalami kerugian belasan juta rupiah. Camat Trumon Timur, Ir. Said Azhar, kepada wartawan di Tapaktuan, Selasa, mengatakan, kawanan gajah yang berjumlah tiga ekor tersebut merusak tanaman padi milik petani itu pada Senin (9/10) malam pukul 22.30 Wib. Ia menyatakan, frekuwensi gangguan gajah liar di daerahnya selama Ramadhan terus meningkat, sejak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) bersama Yayasan Lauser International (YLI) menarik dua ekor gajah jinak dari daerah itu sebelum masuk bulan puasa. BKSDA dan YLI sempat mendatangkan dua ekor gajah terlatih untuk menghalau gajah liar yang turun ke perkebunan dan pemukiman penduduk di Kecamatan Trumon Timur. Namun, gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah Saree bersama 12 orang tim itu hanya tiga pekan berada di daerah Trumon dan berhasil menangkap satu ekor gajah liar. Kepulangan tim penjinak gajah liar yang bekerja tanggung tersebut menurut Said, dikarenakan memasuki bulan puasa. "Kita maklumi kepulangan tim penjinak karena memasuki bulan puasa, saya berharap seusai lebaran nanti penanganan gajah liar dapat kembali ditanggulangi," kata Said Semenjak awal Ramadhan gangguan gajah liar telah merusak perkebunan dan lahan pertanian warga seperti sawit, jagung, kelapa dan padi, bahkan warga sering dikejar binatang berbadan besar itu. Anggota DPRD Aceh Selatan Hendriono meminta BKSDA dan YLI kembali memperhatikan keresahan masyarakat Trumon. Menurutnya, untuk penggiringan gajah sejak awal September lalu itu merupakan realisasi kerjasama Pemkab Aceh Selatan dengan pihak BKSDA Aceh dan YLI dengan menghimpun dana sebesar Rp165 juta. "Semua dana ini merupakan gotong-royong Pemkab dengan BKSDA dan YLI, jika penggiringan gajah liar tidak berhasil tentu sangat mengecewakan," kata Hendriono. Anggota legislatif dari Partai PKPI itu sangat menghargai upaya tim yang berhasil melumpuhkan seekor gajah liar di kawasan pegunungan Desa Krueng Luas, Kecamatan Trumon, beberapa waktu lalu itu. Dia berharap semua gajah yang dilaporkan berjumlah puluhan ekor tersebut dapat kembali dijinakkan pasca Idul Fitri nanti. Sementara itu, Aktivis Lingkungan, Jasrial mengatakan, gangguan gajah liar yang sering terjadi di Aceh Selatan terutama di Kecamatan Trumon dan Trumon Timur disebabkan aktifitas perambahan dan penebangan hutan secara liar yang kian menjadi-jadi, sehingga habitat bintang tersebut semakin sempit yang akhirnya turun ke pemukiman penduduk. "Illegal loging adalah penyebab utama mengamuknya gajah liar, pihak berwajib diharapkan tidak tinggal diam, segera tindak pelaku perambahan hutan itu sesuai hukum yang berlaku," katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2006