Kita banyak ruang sehingga tidak harus memanfaatkan Ramadhan sebagai ibadah menjadi proses berkampanye."

Magelang (ANTARA News) - Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mengharapkan berbagai pengajian selama Ramadhan jangan untuk kampanye pemilihan presiden, tetapi tetap fokus guna meningkatkan iman dan taqwa umat Islam.

"Pengajian selama Ramadhan jangan untuk kampanye pilpres. Kalau menjadi media kampanye, hal itu artinya menodai nilai Ramadhan," Ketua GP Ansor Kabupaten Magelang Ahmad Chabibulah di Magelang, Minggu.

Ia menyatakan, tidak sepakat bahwa forum keagamaan selama Ramadhan, seperti kuliah subuh, tarawih keliling, dan pengajian, dimanfaatkan sebagai media komunikasi terkait dengan kampanye politik.

Umat Islam dalam suatu forum keagamaan Ramadhan belum tentu sama pilihan politik dalam pilpres, sehingga semangat kebersamaan dalam ibadah puasa tetap harus dijaga.

"Kita banyak ruang sehingga tidak harus memanfaatkan Ramadhan sebagai ibadah menjadi proses berkampanye," kata Chabib, yang juga Wakil Sekretaris GP Ansor Jawa Tengah itu.

Ia mengemukakan pentingnya sosialisasi dan komunikasi terkait dengan pesta demokrasi mendatang, tanpa mencederai nilai kesucian Ramadhan.

Pada kesempatan itu, ia mengemukakan bahwa GP Ansor Kabupaten Magelang solid mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla pada pilpres mendatang.

"Akan tetapi, kami mengedepankan kampanye yang lebih kepada sosialisasi hikmah, mengembangkan kampanye melalui obrolan bareng secara santai, menawarkan konsepsi-konsepsi yang tidak menyakiti pendukung calon yang lain," katanya.

Ia mengemukakan, para kader GP Ansor di daerah itu telah diminta untuk mengembangkan komunikasi politik secara ramah dan santun dengan warga, termasuk tidak memanfaatkan forum keagamaan selama Ramadhan untuk berkampanye.

"Kami tidak inginkan, hanya karena pilpres, lalu menjelek-jelekkan dan memfitnah yang lain. Nilai kesucian Ramadhan menjadi tercederai," katanya.

Ia mengakui bahwa mendorong para kader organisasi itu untuk menyosialisasikan visi, misi, dan program kerja pasangan kandidat nomor urut 2 dalam pilpres mendatang itu, dengan sesama kader, anggota, keluarga, dan tetangga.

"Menalarkan konsep-konsep, menerjemahkan visi dan misi capres, bukan dengan mengunggulkan salah satu dan menjelekkan yang lain," katanya.

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 akan diikuti dua pasangan kandidat, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-M. Jusuf Kalla (Jokowi-JK). (*)

Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014