Kami datang sebagai underdog, sekarang setiap orang tahu siapa Kosta Rika itu
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Kapten Belanda, Robin van Persie kembali ke lapangan, Minggu, ketika timnya melawan Meksiko untuk memperebutkan satu tempat di perempat final Piala Dunia.
Belanda akan melawan Meksiko di babak 16 besar dengan suhu panas dan lembab di Fortaleza pukul 23.00 WIB. Setelah itu Kosta Rika akan melawan Yunani di Recife, Senin dini hari pukul 03.00 WIB. Dua tim terakhir sedang mengejar tempat di perempat final untuk pertama kalinya.
Van Persie yang mencetak tiga gol sepanjang 250 penampilan dalam karirnya, melewatkan kemenangan Belanda 2-0 atas Chile pada pertandingan akhir Grup B karena larangan bermain. Belanda menjadi tim pencetak gol terbanyak pada putaran pertama dengan 10 gol dari tiga pertandingan. Walaupun demikian, Belanda masih membutuhkan keterampilan mencetak gol dari van Persie dan sesama sriker Arjen Robben.
Leroy Fer yang mencetak gol ketika melawan Chile, cedera dan dipastikan absen pada pertandingan tersebut. Sementara pelatih Belanda Louis van Gaal mengkhawatirkan suhu yang panas Fortaleza dan meminta waktu istirahat minum.
Meksiko yang melaju ke putaran final melalui playoff menunjukkan determinasinya ketika bermain seri 0-0 melawan favorit juara Brasil pada Grup A.
Kiper Guillermo Ochoa sudah menunjukkan penampilan apik. Kini yang menjadi sorotan ialah penyerang Manchester United Javier "Chicarito" Hernandez, yang memulai setiap pertandingan dari bangku cadangan.
Walau Hernandez mencetak gol saat melawan Kroasia dan mengakhiri paceklik gol di laga intrenasional selama setahun, serta dn dipuji oleh Miguel Herrera, Chicarito kembali memulai pertandingan dari bangku cadangan. Herrera mengatakan pemain yang membawa Meksiko melaju hingga sejauh ini berhak mempertahankan tempat mereka.
Kosta Rika atau Yunani, salah satunya akan mencapai perempat-final untuk pertama kali pada akhir pertandingan dari dua tim underdog tersebut.
Kosta Rika secara sensasional mengalahkan Italia dan Uruguay serta bermain seri melawan Inggris yang membawa Kosta Rika finis sebagai juara Grup D. Sementara penalti yang berhasil dieksekusi Georgios Samaras mengantarkan Yunani finis di urutan dua klasemen Grup C.
Gelandang Kosta Rika Michael Barrantes mengatakan sekarang setiap orang harus waspada terhadap tim peringkat 28 itu.
"Kami datang untuk mengukir sejarah sepak bola untuk negara kami. Kami datang sebagai underdog, sekarang setiap orang tahu siapa Kosta Rika itu," katanya kepada AFP.
"Kami tidak tahu seberapa jauh kami akan melangkah, tetapi kami fokus untuk melaju sejauh yang kami bisa. Timnya tenang, tetapi kami tidak terlalu rileks."
Ini akan menjadi penampilan kedua Kosta Rika pada putaran 16 besar dalam empat berpartisipasinya pada putaran final Piala Dunia. Terakhir kali pada 1990 mereka dikalahkan Cekoslovakia.
Sementara Yunani hanya menyarangkan dua gol di tiga pertandingan grup dan terkenal dengan permainan bertahan. Itu mengesalkan pelatih Fernando Santos yang mengaku timnya juga andal dalam serangan balik.
Itu mungkin tidak mengkhawatirkan bangsa Yunani yang menikmati kemajuan pada Piala Dunia saat sedang berjuang untuk mengakhiri krisis ekonomi. "Saya senang .. kami membawa kegembiraan bagi warga Yunani," kata Santos.
Namun jika menang, federasi sepakbola Yunani akan dihadapkan masalah baru yakni kontrak Santos yang akan berakhir pada Senin.
Santos mengaku tidak akan memperbarui kontrak tetapi akan bertahan sampai pertandingan terakhir.
Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014