Jantung saya rasanya hampir copot, untung Brasil akhirnya lolos dan saya senang gembira sekali

Brasilia, Brazil (ANTARA News) - "Hati-hati, disini banyak copet," kata Enrique, seorang petugas polisi saat Antara melewati pintu gerbang fan festival (fan fest) di Prasa do Relegio, sekitar 15km barat Brasilia, Brasil, Sabtu.

"Kalau Anda misalnya memotret dengan kamera atau telepon genggam, harap segera masukkan kamera Anda ke dalam tas, jangan kelihatan terlalu mencolok," kata petugas berbadan kekar itu mengingatkan dengan mimik muka serius.

Siang itu, ribuan pendukung tuan rumah Brasil sudah tumpah ke fan fest di ibukota Brasil itu untuk menyaksikan pertandingan babak 16 besar antara Brasil dan Chile yang berlangsung di Stadion Mineirao berkapasitas 62.000 penonton di Belo Horizonte.

Brasil akhirnya mengalahkan Chile melalui drama adu penalti setelah sampai perpanjangan waktu skor tetap imbang 1-1 dan lolos ke perempat-final.

Fan fest yang di Indonesia lebih populer dengan sebutan nonton bareng (nobar) itu, memang sengaja diadakan oleh FIFA sebagai penyelenggara untuk mengakomodir mereka yang tidak bisa menonton langsung ke stadion.

Meski pertandingan baru berlangsung pukul 13.00 waktu setempat (23.00 WIB), tapi ribuan pendukung Brasil yang sebagian besar memakai kaos warna kuning sudah menyemut di lokasi fan fest di areal seluas lapangan bola itu sejak dua jam sebelum pertandingan dimulai.

Karena memang untuk memasuki arena fan fest tidak dipungut bayaran, siapun boleh masuk dan kesempatan tersebut tampaknya juga dimanfaatkan mereka yang ingin berbuat jahat.

Di belakang panggung, beberapa polisi terlihat menggeledah saku seorang penonton remaja karena curiga dengan tindak tanduk pemuda berkulit putih itu.

Untuk mengantisipasi berbagai bentuk kejatahan, di setiap sudut terlihat polisi berjaga-jaga dengan senjata lengkap dan sebagian melakukan patroli secara berkelompok.

Peringatan yang disampaikan oleh Enrique menimbulkan perasaan berdebar setiap kali memasuki kerumunan massa yang sebagian dari mereka sudah mulai mabuk akibat kebanyakan minum bir.

Dari pemantauan di lokasi, para penonton pria ternyata banyak yang memindahkan dompet mereka dari saku belakang ke saku depan untuk mengantisipasi copet.

Sementara penonton wanita menyimpan telpon genggam mereka dengan menyelipkan ke dalam celana bagian depan.

Sama-Sama Mendebarkan

Suasana di fan fest yang dibayangi aksi kriminal ternyata sama mendebarkan dengan pertandingan itu sendiri.

Sekitar 10.000 penonton yang memadati fan fest tersebut, larut dalam suasana tegang dan mendebarkan selama 120 menit pertandingan.

Mereka serentak bersorak ketika David Luiz membawa Brasil unggul pada menit ke-18, namun mendadak bungkam setelah Alexis Sanchez mampu menyamakan kedudukan untuk Chile menjelang babak pertama usai.

Pemenang pun harus ditentukan melalui cara yang tidak kalah mendebarkan dan lebih bersifat untung-untungan, yaitu adu penalti.

Brasil yang sebelumnya ditolong oleh nasib mujur karena tendangan keras Diaz membentur tiang gawang Julio Cesar, sepertinya sudah berada di ambang kekalahan setelah Willian dan Hulk gagal menuntaskan tugasnya mengeksekusi penalti.

Tuan rumah kembali ditolong oleh Dewi Fortuna ketika kiper Julio Cesar berhasil menggagalkan eksekusi Mauricio Pinilla dan Alexis Sanchez. Kegagalan Diaz mengeksuksi penalti karena tendanganya membentur gawang, akhirnya memastikan langkah Brasil ke babak perempat-final.

Suasana di fan fest pun meledak dalam kegembiraan. Berbagai tingkah laku pun terlihat dalam melampiaskan suka cita tersebut. Ada yang menghamburkan kaleng bir ke udara, membunyikan petasan, meloncat-loncat kegirangan, atau saling berpelukan.

Bahkan seorang pemuda langsung memeluk dan mencium seorang gadis yang kebetulan lewat di depannya dan membuat gadis tersebut meronta.

Namun karena suasana eforia, gadis tersebut pun akhirnya ikut tertawa, seperti memaklumi suasana hati pemuda tersebut.

"Jantung saya rasanya hampir copot, untung Brasil akhirnya lolos dan saya senang gembira sekali," kata Brenda (14 tahun), salah seorang penonton yang larut dalam kegembiraan.

Seorang penonton wanita Brasil kemudian mendatangi Antara yang ikut meneriakkan "Brasil.....Brasil" di antara kerumuman massa.

Ternyata wanita berusia sekitar 40 tahun itu ingin membetulkan lafal Brasil sebagaimana masyarakat umumnya.

Dalam lafal orang Brasil, akhiran "l" diucapkan "u" sehingga yang terdengar adalah "Braziu"........

(A032)

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014