Kenyataan bahwa kami memperlihatkan kualitas selama babak penyisihan grup seharusnya membuat kami percaya diri tetapi tidak arogan

Ribeirao Prato, Brasil (ANTARA News) - Para pemain Prancis harus bisa menghindari jebakan menjadi arogan atau hal itu akan menjadi masalah besar bagi penampilan mereka di Piala Dunia 2014, kata gelandang Yohan Cabaye, Sabtu waktu setempat.


Gelandang berpengalaman Bacary Sagna dan gelandang Morgan Schneiderlin mengklaim bahwa apabila mereka gagal memenangi Piala Dunia 2014 maka dapat dianggap sebagai kegagalan, karena mereka berhasil memuncaku grup mereka.


Akan tetapi Cabaye mengatakan bahwa asumsi semacam itu cenderung kontraproduktif.


"Kami telah melewati jalan yang panjang dan hampir tidak lolos ke Brasil, maka sebaiknya kami tidak besar kepala," kata Cabaye, yang mendapatkan uang banyak berkat perpindahan mahal ke Juara Prancis, Paris Saint-Germain dari Newcastle United awal tahun ini.


"Kenyataan bahwa kami memperlihatkan kualitas selama babak penyisihan grup seharusnya membuat kami percaya diri tetapi tidak arogan, jika tidak kami akan mendapat masalah besar," kata Cabaye.


Cabaye yang kemungkan akan kembali bermain sejak awal laga 16 besar melawan Nigeria setelah menuntaskan hukuman larangan bertanding satu pertandingan mengatakan Prancis harus memperlakukan Juara Afrika Nigeria dengan hormat atau mereka justru berpeluang tersingkir.


"Kami ingin ada peningkatan pada Senin dan melaju sejauh mungkin namun harus dengan mentalitas, determinasi dan kualitas permainan yang kami perlihatkan sejauh ini," katanya.


"Kami akan menghadapi tim baik dan kalau kalah kami siap menerima. Ada tekanan kecil yang bisa memberi beban dan ekspektasi tambahan.


"Ambisius itu baik, namun memenangi Piala Dunia tidak mudah seperti dapat dilihat pada tim-tim kuat yang sudah tereliminasi.


"Saya menghormati Nigeria, meskipun kami dapat mengalahkan mereka, namun masih jauh bagi kami untuk memenangi Piala Dunia. Maka kami harus berhati-hati, jalan masih panjang," ujarnya seperti dikutip AFP.

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014