Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Perancis, Selasa (10/10) siang menandatangani pengadaan 32 panser Vehicule I`Avant Blinde (VAB) bagi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) untuk mendukung Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP) TNI di Lebanon. Penandatanganan dilakukan di Departemen Pertahanan (Dephan), Jakarta, oleh Dirjen Sarana Pertahanan-Dephan Marsekal Muda Slamet Prihantino dan Direktur Penjualan Renault Trucks Perancis, Donald Marks, dengan disaksikan oleh Sekjen Dephan Letjen Sjafrie Sjamsoeddin. Kedua belah pihak menyepakati harga satu unit panser senilai 500.000 Ero atau lebih murah dibanding harga yang ditawarkan semula sebesar 700.000 Ero. Dalam kontrak tersebut, kedua pihak sepakat bahwa Republik Indonesia membeli panser APC sebanyak 24 unit masing-masing seharga 546.000 Ero, dua unit Panser Komando yang tiap unitnya seharga 549.000 Ero dan enam Panser Ambulans dengan masing-masing harga senilai 498.000 Ero. Sementara itu, Sekjen Dephan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan dengan nilai kurs Rp12.000 per 1 Euro, berarti masih ada sisa dana dari alokasi pengadaan 32 panser dari Perancis tersebut. Sisa alokasi dana, menurutnya, digunakan untuk pelatihan -- yang akan diberikan oleh AD Perancis, juga perawatan, pemeliharaan dan pengadaan suku cadang bagi 14 unit panser VAB yang sudah dimiliki Indonesia sebelumnya Untuk memastikan jumlah dan kondisi 32 panser VAB yang akan dibeli melalui mekanisme penunjukan langsung itu, sebelumnya tim Dephan dan instansi terkait bertandang ke Perancis. Badan Pemerintah Perancis yang memberikan izin ekspor alat utama sistem senjata (alutsista) yaitu Delegation Generale Pour L`Armement (DGA) telah memberikan End User Certificate Non Transfer Certificate kepada Renault-Trucks untuk diteruskan kepada Pemerintah Indonesia untuk diisi. Saat berkunjung ke Indonesia pada 29 Agustus 2006, pihak Renault telah memberikan gambaran bahwa 32 panser yang akan dibeli Indonesia seharga sebelumnya masing-masing 700.000 Ero itu, telah dilengkapi dengan peralatan komunikasi, persenjataan 12,7 mm dan Integrated Logistic Support (ILS). Indonesia pada 1997 telah membeli kendaraan tempur (ranpur) VAB 4x4 sebanyak 18 unit dari Giat Industries bekerja sama dengan Renault Truck Perancis melalui mekanisme Kredit Ekspor (KE) Tahun Anggaran (TA) 1996/1997. Namun, saat itu dengan harga lebih dari 700.000 Ero, VAB yang dibeli belum dilengkapi dengan alat komunikasi, senjata dan Integrated Logistic Support (ILS).(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006