Paris (ANTARA) - Negara-negara Barat harus berhenti melihat negara-negara BRICS sebagai "ancaman eksistensial" dan memulai dialog dengan aliansi tersebut jika ingin tetap langgeng, kata Florian Philippot, pemimpin partai Les Patriotes Prancis.

"Pembentukan BRICS, pertama-tama, merupakan perombakan tatanan dunia, tantangan mendasar terhadap imperialisme Amerika dan sistem ciptaannya, yang terutama didasarkan pada NATO dari perspektif militer dan diplomatik serta Uni Eropa, guna membuat benua Eropa bergantung pada Amerika Serikat," kata Philippot kepada RIA Novosti di Paris, Selasa..

"Munculnya BRICS mengguncang semua ini, sehingga negara-negara Barat akan memilih untuk menarik diri dan semakin memperkuat retorika perang mereka, yang akan mengarah pada kehancuran, atau negara-negara seperti Prancis akan mengulurkan tangan kepada BRICS dan bergerak menuju dialog," katanya menambahkan.

Menurut Philippot, Prancis, yang memiliki hubungan sejarah panjang dengan Rusia, dapat memainkan peran sebagai penghubung dengan negara-negara BRICS, karena Prancis punya wilayah seberang laut yang membuatnya memiliki kontak dengan banyak negara anggota BRICS melalui perbatasan darat atau laut yang sama.

"Pertanyaannya saat ini adalah apakah kita siap untuk punah demi imperialisme Amerika, atau kita akan berhenti melihat BRICS sebagai ancaman eksistensial dan melihatnya sebagai peluang bagi perkembangan masa depan kita," ujarnya.

KTT BRICS akan diselenggarakan di Kazan, Rusia, 22 hingga 24 Oktober. BRICS adalah asosiasi antar-pemerintah yang dibentuk pada 2006.

Rusia memegang presidensi BRICS pada 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut — selain Rusia, Brasil, India, China, dan Afrika Selatan, kini juga termasuk Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.

Kepresidenan BRICS Rusia diadakan dengan motto memperkuat multilateralisme untuk pembangunan dan keamanan global yang adil.

Sebagai bagian dari kepemimpinannya, Federasi Rusia akan menyelenggarakan lebih dari 200 acara dalam bidang politik, ekonomi, dan sosial.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Menlu Sugiono dipastikan hadiri KTT BRICS di Rusia
Baca juga: Presiden China Xi Jinping akan hadiri KTT BRICS di Rusia

Baca juga: Ukraina kecam Sekjen PBB karena menerima undangan KTT BRICS di Rusia

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024