Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menginginkan tidak ada pembangunan ekonomi yang sangat timpang antara Pulau Jawa dan non Pulau Jawa.

“Kita ingin saudara-saudara kita dimanapun berada, daerah-daerah atau wilayah-wilayah Indonesia juga tidak ada yang sangat timpang pembangunan ekonominya, kesejahteraannya antara Jawa dengan non-Jawa, termasuk Indonesia bagian Timur,” ujarnya saat berkunjung ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Jakarta, Selasa.

Presiden Prabowo Subianto disebut menghidupkan kembali Kementerian Transmigrasi secara khusus yang dipisah dengan urusan desa dan daerah tertinggal dengan tujuan agar kementerian ini dapat membantu dalam mempercepat pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan, termasuk Indonesia Timur, dengan menjalankan program-program transmigrasi.

“Saya dengar  Menteri (Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara) juga tadi pagi mengatakan bahwa transmigran itu adalah patriot, karena memang harus ada keinginan dan juga kesadaran bahwa dengan berpindah ke suatu daerah, membutuhkan kehadiran bukan hanya secara fisik, tapi juga skills, keterampilan, dan juga pengalaman-pengalaman tertentu untuk meningkatkan produktivitas ekonomi suatu daerah,” ungkap dia.

Baca juga: AHY bakal berkantor di gedung Kemenko Maritim dan Investasi

Untuk diketahui, Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan membawahi lima kementerian teknis. Mulai dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi, dan Kementerian Perhubungan.

Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan adalah kementerian baru yang dibentuk dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto periode 2024-2029.

Dalam kesempatan tersebut, ia melakukan kunjungan perdana ke Kementerian Transmigrasi bersama Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara dan Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi Viva Yoga Mauladi.

“Ini adalah kunjungan pertama,” ucap AHY.

Oleh sebab itu, lanjut dia, penting bagi dirinya untuk segera turun ke lapangan dalam rangka mengenal secara langsung struktur dan setiap orang yang terlibat di kementerian tersebut. AHY meyakini bahwa kepemimpinan itu tentang hubungan yang baik antara elemen-elemen organisasi, antar pemimpin dengan yang dipimpin, termasuk juga sinergi dan kolaborasi bisa dibangun seiring dengan adanya pertemuan secara intensif dan konsisten.

Baca juga: AHY: Presiden ingin pembangunan infrastruktur tepat sasaran dan merata

“Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin mendengar langsung pemaparan dari Pak Menteri dan juga Pak Wamen tentang kondisi awal, karena yang paling penting di hari-hari pertama, minggu-minggu pertama setelah dilantik adalah mempelajari tugas pokok. Tentu ini juga inline dengan apa yang menjadi visi-misi dari Presiden Prabowo Subianto, dimana beliau ingin Indonesia semakin maju dan tidak ada yang tertinggal, pembangunan ekonomi harus berkeadilan dan juga berkelanjutan,” katanya.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024