Timbulan ini jika dikonversi dapat memenuhi kebutuhan pangan 29 sampai 47 persen dari masyarakat Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) Jarot Indarto menyebutkan upaya pengurangan susut dan sisa pangan dapat membentuk pola konsumsi serta produksi pangan yang berkelanjutan.

"Pengurangan susut dan sisa pangan menjadi tujuan global di dalam kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs, terutama diarahkan untuk membentuk pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan," kata Jarot dalam acara peluncuran buku "Teladan Bijak Kelola Susut dan Sisa Pangan" di Jakarta Pusat pada Selasa.

Ia menyoroti persoalan terkait perilaku membuang dan boros mengonsumsi bahan pangan yang berdampak terhadap tingkat susut dan sisa pangan Indonesia. Bappenas mencatat, Indonesia menghasilkan susut dan sisa pangan mencapai 115-185 kilogram per orang setiap tahun pada periode tahun 2000 sampai 2019.

Baca juga: Bapanas dorong percepatan Rancangan Perpres Susut dan Sisa Pangan
Baca juga: Bapanas dapat dukungan Denmark soal pangan di Indonesia

"Timbulan ini jika dikonversi dapat memenuhi kebutuhan pangan 29 sampai 47 persen dari masyarakat Indonesia," ujar Jarot.

Di tingkat nasional, paparnya, melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) pemerintah telah menyusun acuan mengenai pengelolaan susut dan sisa pangan.

"Di dalam lima tahun pertama dari RPJPN tersebut, tentu susut dan sisa pangan perlu kita kawal bersama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029," katanya.

Jarot mendorong terjalinnya kerja sama atau kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam upaya pengelolaan susut dan sisa pangan. Hal itu perlu digalakkan karena menurutnya, pengelolaan susut dan sisa pangan merupakan bentuk transformasi nyata dalam sistem pangan.

"Kami mengapresiasi pemerintah daerah yang telah melakukan kegiatan-kegiatan nyata dalam pengelolaan susut dan sisa pangan. Upaya kita bersama dapat menjadi inspirasi yang lebih luas kepada pelaku yang lain di dalam mengadopsi praktik dan langkah baik dalam pengelolaan susut dan sisa pangan," ucap Jarot.

Baca juga: Bapanas dorong semua pihak sinergi pengelolaan susut-sisa pangan
Baca juga: Mentan ajak negara dunia tekan "food loss and waste"

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024