Stuttgart (ANTARA) - Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Senin (21/10) menyampaikan penolakannya terhadap langkah-langkah proteksionis yang membahayakan kerja sama internasional, sembari menggarisbawahi bahwa "proteksionisme dan perang dagang (justru) merugikan kita."

"Sebagai negara pengekspor, kami menekankan pentingnya perdagangan terbuka dengan seluruh dunia," kata Scholz dalam sebuah pidato di acara pembukaan pabrik daur ulang baterai Mercedes-Benz yang baru di Kuppenheim, kota yang terletak di Negara Bagian Baden-Wuerttemberg, Jerman barat daya.

Scholz mengungkapkan bahwa meskipun negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan memproduksi kendaraan yang berkualitas tinggi, perusahaan Jerman tidak perlu takut dengan persaingan ini.

"Mayoritas mobil yang diproduksi di China dan diimpor ke Jerman berasal dari pabrikan Jerman dan internasional," ungkap dia yang menyoroti kesalahpahaman umum yang berkembang dalam perbincangan publik.
 
Orang-orang mengunjungi paviliun Guangzhou Automobile Group Co., Ltd. (GAC Group) di Pameran Motor Paris 2024 selama hari media di Paris, Prancis, 14 Oktober 2024. (Xinhua/Gao Jing)  


Scholz menegaskan kembali penolakannya terhadap pemberlakuan tarif yang berpotensi merugikan kepentingan Jerman, sembari menyerukan kepada Uni Eropa (UE) agar menggunakan instrumen perdagangan untuk menjamin proses perdagangan yang adil.

"Sebagai negara pengekspor, kami menghargai perdagangan terbuka dengan seluruh dunia. Dan, itulah mengapa kami tidak memerlukan (penerapan) tarif yang terbaik, namun mobil-mobil terbaik dan teknologi yang paling modern," kata dia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024