Di sektor bisnis juga menggaet para pelaku usaha di bidang pangan mulai dari tingkat retail, jasa boga, hingga industri produksi makanan dan minuman
Jakarta (ANTARA) - Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nita Yulianis menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix yang terdiri dari akademisi, pelaku usaha, komunitas atau masyarakat, pemerintah, dan media dalam upaya penyediaan pangan untuk masyarakat.

"Bicara penyediaan pangan di Indonesia untuk 280 juta penduduk itu tentunya membutuhkan komitmen semua sektor pentahelix," kata Nita saat ditemui di Jakarta pada Selasa.

Baca juga: Harga pangan 22 Oktober, cabai rawit merah turun jadi Rp39.980 per kg

Ia menjelaskan, setiap pihak memiliki peran masing-masing dalam mendukung program penyediaan pangan yang salah satunya diimplementasikan melalui program pemberian makan bergizi gratis.

Nita menjelaskan Bapanas dalam beberapa tahun terakhir telah menggerakkan kolaborasi lintas sektor ini. Di lingkup akademisi, Bapanas menjalin kerja sama dengan para sejumlah universitas dan asosiasi yang menaungi perguruan tinggi gizi.

Kemudian di sektor bisnis, pihaknya juga menggaet para pelaku usaha di bidang pangan mulai dari tingkat retail, jasa boga, hingga industri produksi makanan dan minuman.

"Kita juga kolaborasi dengan bank-bank pangan. Bank pangan sekarang sekitar 10 yang nasional dan kita akan dorong ke depannya ada 1.000 sampai 10.0000 untuk menangkap semua potensi peluang penyelamatan pangan di daerah," imbuhnya.

Baca juga: Harga pangan 21 Oktober naik, bawang merah menjadi Rp29.640 per kg

Di tingkat masyarakat atau komunitas, Bapanas menggaet Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam mengampanyekan Gerakan Selamatkan Pangan untuk mencegah pangan berlebih yang berpotensi menjadi food waste.

Sedangkan dari sektor media, pihaknya mendorong media massa untuk terus mewartakan informasi-informasi yang mengedukasi masyarakat karena menurutnya perilaku bijak konsumsi pangan dimulai di tingkat individu.

"Tentunya media perlu memberitakan hal-hal yang inspiratif bagi masyarakat," kata Nita.

Nita menegaskan Bapanas siap mendukung program prioritas pemerintah terkait penyediaan pangan seperti program pemberian makan bergizi gratis. Ia juga menekankan peran penting organisasi perangkat daerah dalam mendukung pelaksanaan program tersebut agar berjalan dengan optimal.

"Di Undang-undang Pangan disebutkan bahwa pemenuhan hak atas pangan itu juga menjadi tanggung jawab kita bersama jadi insyaallah kita optimis untuk saling bahu-membahu dalam membangun pangan di Indonesia," tutur Nita.

Baca juga: Harga pangan 20 Oktober, cabai rawit turun menjadi Rp43.990 per kg

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024