Bekasi (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Daerah Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai mengintensifkan sosialisasi teknis penyaluran zakat masyarakat selama Ramadhan di 12 kecamatan setempat.
"Jangan sampai penyaluran zakat salah, karena bisa saja penerimanya ternyata juga salah," kata Ketua Bazda kantor cabang Pondokgede, Kota Bekasi, Mansyur, di Bekasi, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya saat ini tengah rutin mendatangi pengurus RT/RW di Kota Bekasi untuk menyosialisasikan pentingnya berzakat.
"Kita meminta kepada masing-masing ketua RT/RW yang hadir dalam sosialisasi itu untuk bisa kembali meneruskannya kepada warga agar membayar zakat lewat Bazda," katanya.
Menurut dia, penerimaan dan pengelolaan zakat masyarakat melalui lembaga resmi pemerintah itu sudah menjadi rutinitas setiap tahunnya.
"Kalau infaq kita memberi kebebasan. Tetapi jika zakat, kita imbau lewat Bazda. Jadi nanti dikelola RT kemudian kelurahan dan disetorkan di kecamatan. Setelah terkumpul, baru nanti dibagikan pada warga yang berhak menerima," katanya.
Pihaknya juga akan mendirikan sejumlah Unit Pengumpulan Zakat (UPZ) di sejumlah titik strategis yang berfungsi sebagai gerai untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
Strategi jemput bola ini diperkirakan bisa meningkatkan penyaluran zakat kepada masyarakat hingga 50 persen lebih dari upaya pengumpulan zakat lewat sekretariat utama.
Dalam distribusi zakat, kata dia, nantinya akan dibantu oleh petugas RT/RW.
"Apabila sudah terdata, nantinya kita akan sebar kupon, dan akan kita kumpulkan di kecamatan, supaya pada pembagian zakat tetap kondusif," katanya.
Di tempat sama, selaku amil yang juga merangkap sebagai Ketua RT02 RW11 Jatibeningbaru, Fauzi, menyambut baik tawaran pembayaran zakat melalui Bazda.
"Namun tetap, kami akan serahkan semuanya pada warga. Apakah mau membayar lewat pengurus masjid terdekat, Bazda, atau lainnya," katanya.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014