"Jalur Gumitir rawan macet dan rawan terjadi bencana alam seperti tanah longsor, sehingga perlu diwaspadai oleh para pemudik," kata Unggung di sela-sela peninjauannya di Jember.
Kapolres Jember AKBP Awang Joko Rumitro juga menyampaikan paparan kepada Kapolda Jatim tentang jalur yang rawan kemacetan selama arus mudik dan balik Lebaran 2014 di kabupaten setempat.
Kasat Lantas Polres Jember AKP Akmal mengatakan Kapolda Jatim meninjau sejumlah titik yang dinilai rawan kemacetan seperti di kawasan Gunung Gumitir karena jalur itu merupakan salah satu titik rawan kecelakaan dan kemacetan karena jalannya licin dan sempit, sedangkan penerangan lampu pada malam hari sangat kurang.
"Jalur provinsi itu menghubungkan antarkabupaten dan menjadi perlintasan jalur selatan antarpulau yakni Pulau Jawa dan Bali," katanya.
Selama arus mudik dan balik nanti, lanjut dia, akan ditempatkan sebuah pos di Desa Garahan atau sebelum naik ke Gunung Gumitir untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama masa angkutan Lebaran.
"Petugas juga akan menyiapkan alat berat di kawasan tersebut untuk siaga, apabila terjadi tanah longsor atau pohon tumbang karena kejadian tersebut tentu akan menyebabkan kemacetan yang cukup panjang," ucapnya.
Akmal mengimbau kepada pemudik untuk berhati-hati saat melintasi kawasan jalur Gumitir karena kondisi jalan yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi itu cukup sempit, banyak tikungan tajam, tanjakan, dan turunan.
"Kalau ada kendaraan mogok atau kecelakaan di jalur Gumitir, ruas jalan yang menghubungkan dua kabupaten itu sudah dipastikan macet total," ujarnya.
Selain itu, kawasan Gunung Gumitir juga merupakan salah satu jalur rawan tindak kriminalitas seperti "bajing loncat", sehingga patroli lebih intensif di kawasan itu untuk mengamankan para pemudik yang melintas di jalur perbatasan Jember-Banyuwangi.
(KR-ZUM/I007)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014