London (ANTARA) - Pemerintah Inggris pada Senin (21/10) mengangkat Ruth Davis, seorang aktivis lingkungan terkemuka, sebagai duta besar khusus untuk alam, penunjukan yang pertama dalam sejarah.
Dikenal sebagai "aktivis lingkungan bagi para aktivis lingkungan," Davis akan memimpin upaya internasional untuk menghentikan penurunan keanekaragaman hayati yang mengkhawatirkan, sebuah isu global penting yang telah mencapai titik kritis.
"Pemerintah telah mengakui bahwa krisis alam memiliki tingkat keparahan yang sama dengan krisis iklim; dan kita tidak dapat menangani satu bagian tanpa mengatasi bagian yang lain. Ekosistem dan spesies yang mereka dukung sangat penting guna menjaga ketahanan pangan, mengurangi risiko kesehatan, dan mengelola dampak peningkatan suhu global," kata Davis dalam sebuah pernyataan.
Tugas besar pertama Davis sebagai duta besar alam adalah keterlibatannya dalam dua pekan pembahasan penting tentang keanekaragaman hayati di Kolombia.
Diskusi ini diharapkan dapat membentuk respons global terhadap krisis keanekaragaman hayati, dan Inggris bertujuan untuk menempatkan dirinya di garis terdepan dalam perjuangan melawan keruntuhan lingkungan.
Davis sangat dihormati atas karyanya, termasuk perannya yang sangat penting dalam merancang janji global bersejarah untuk mengatasi deforestasi selama KTT iklim COP26 PBB di Glasgow pada tahun 2021.
Davis akan melapor langsung kepada Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy dan Menteri Lingkungan Steve Reed.
"Kita tidak dapat mengatasi krisis alam dan iklim tanpa tindakan global yang terkoordinasi. Itulah sebabnya kami mengangkat Ruth sebagai duta besar khusus untuk alam kami – sebuah langkah pertama yang bersejarah – yang akan memperjuangkan ambisi kami untuk menempatkan iklim dan alam di jantung kebijakan luar negeri kami," kata Menteri Lingkungan Steve Reed dalam pernyataan terpisah.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Sekjen PBB: Berdamai dengan alam tugas paling penting di abad ke-21
Baca juga: Seruan perlindungan alam di tengah krisis COVID-19
Baca juga: World Coastal Forum upayakan solusi untuk koeksistensi manusia, alam
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024