Depok (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Heiqmadinar Azzahra Nugraha meraih penghargaan "The Best Oral Presenter" pada ajang internasional World Physiotherapy Asia Western Pacific Region Congress 2024 di Bali.

UI menurunkan sebanyak 18 mahasiswa Prodi Fisioterapi Vokasi yang berpartisipasi sebagai pemakalah, termasuk Heiqmadinar Azzahra Nugraha yang tampil dengan artikel “Raising Awareness of Physical Activity as An Antidepressant Mechanism to Build the Golden Generation 2040: A Literature Study”.

Pada pertemuan ilmiah yang merupakan salah satu yang terbesar di bidang fisioterapi itu hadir para fisioterapis dari 31 negara anggota di wilayah Asia Western Pacific.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, di Depok, Selasa, menegaskan pentingnya kolaborasi internasional dalam pendidikan fisioterapi.

"Kolaborasi dirancang untuk membina komunitas akademis yang saling terhubung yang melampaui batas geografis," katanya.

Sesuai dengan tema yang diusung pada kongres tahun ini, kolaborasi yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mengatasi tantangan global tetapi juga berupaya untuk meningkatkan pengalaman pendidikan bagi mahasiswa dan dosen.

Padang juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini meliputi proyek penelitian bersama, program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta sertifikasi profesi fisioterapis.

Selain itu, UI tengah fokus pada tiga aspek utama dalam pengembangan pendidikan fisioterapi, yakni pengembangan Vokasi Wellness Center (VWC) sebagai teaching factory, pengabdian masyarakat melalui program Sehat Bestari, dan penguatan kerja sama internasional melalui program student mobility dan faculty mobility.

“VWC beroperasi sebagai lingkungan belajar nyata yang memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman langsung di lingkungan tempat kerja, sehingga memungkinkan mereka menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam skenario praktis," katanya.

Selain itu, VWC juga berfungsi sebagai laboratorium penelitian bagi dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kualitas penelitian fisioterapi.

Ke depannya, menurut Padang, peran fisioterapis akan semakin penting seiring dengan meningkatnya populasi lanjut usia.

“Pendekatan kolaboratif ini memastikan bahwa temuan penelitian bersifat akademis dan relevan dengan tantangan kesehatan di dunia nyata,” tuturnya.

Selain itu, program Sehat Bestari yang merupakan bagian dari pengabdian masyarakat, dirancang untuk mempromosikan kesehatan melalui layanan fisioterapi berbasis komunitas.

“Melalui inisiatif ini, kami bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang manfaat fisioterapi, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta mempromosikan literasi kesehatan,” kata Padang.

Baca juga: Enam akademisi UI dilantik sebagai Konsil Kesehatan Indonesia
Baca juga: Dosen UI raih paten teknologi sel punca Xeno-Free di Inggris

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024