Jakarta (ANTARA) - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung bakal menggandeng ahli kecerdasan buatan (Artificial Inteligent (AI) untuk perbaikan administrasi di Jakarta apabila dirinya menang dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
 
"Kalau jadi amanah saya, saya akan undang orang-orang yang memikirkan ini, ahli AI, robotik, untuk memperbaiki administrasi di Jakarta," kata Pramono di Jakarta, Selasa.
 
Dalam kunjungan Pramono ke pameran AI dan robotik ada beberapa hal yang dicatat terkait adanya kemudahan deteksi pendataan di masyarakat.
 
Menurut Pramono, jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus meningkatkan dan memperbaiki sistem di Jakarta, maka data mengenai administrasi warga termasuk data Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Lansia serta data lainnya dapat dikelola secara baik dan profesional.
 
"Maka bisa kita deteksi datanya dengan teknologi yang mereka miliki. Bahkan lebih banyak yang bisa dilakukan. Maka saya apresiasi, menurut saya ini luar biasa," ujar Pramono.
 
Selain itu, Pramono menyinggung mengenai kota global yang salah satu aspeknya, yakni penggunaan teknologi yang masif di Jakarta.
"Saya melihat ini adalah masa depan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global," katanya.

Baca juga: Pramono janji beri pelatihan khusus bagi nelayan di Cilincing
Baca juga: Pramono Anung ingin JIS jadi ikon baru DKI Jakarta
 
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno menyampaikan visi-misi dan program kerja yang bertajuk "Jakarta Menyala" meliputi gelaran Benyamin S Awards hingga integrasi JAKI dalam debat perdana Pilkada DKI yang berlangsung Minggu (6/10) malam.
 
Pramono menjanjikan adanya bursa kerja setiap tiga bulan sekali di kecamatan, pelatihan bersertifikat, lowongan kerja terintegrasi di JAKI, bekerja dimanapun (work from anywhere/WFA) untuk ASN, BUMD dan swasta.

Selain itu penyediaan layanan penitipan anak (day care) di wilayah kerja dan pusat perkantoran. Pramono juga menyoroti isu pendidikan di Jakarta terutama data anak putus sekolah dan ketimpangan penghasilan guru honorer.
 
Lalu menjanjikan sejumlah solusi, yakni wajib belajar 12 tahun tuntas, Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) sampai lulus kuliah. Selanjutnya pelatihan guru penyandang disabilitas serta beasiswa S2 S3 untuk guru dan dosen.
 
Di bidang kesehatan, Pramono menjanjikan adanya saluran langsung (hotline center) 24 jam layanan psikolog, persingkat waktu antrean BPJS, penambahan fasilitas kesehatan dan menyediakan RS Apung, kapal ambulans dan helikopter ambulans di Kepulauan Seribu.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024