Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto telah resmi melantik Moch. Irfan Yusuf sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji bersama sejumlah penasihat khusus, utusan khusus, serta kepala dan wakil kepala badan di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Irfan Yusuf merupakan cucu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari. Ia juga merupakan politisi dari Partai Gerindra.
Irfan Yusuf memang sudah santer diinformasikan akan menduduki jabatan Kepala Badan Penyelenggara Haji yang baru dibentuk. Ia akan didampingi politisi Danhil Azhar Simanjuntak sebagai Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji.
Pada penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya, pelaksanaan ibadah haji diurus oleh Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
Kini untuk urusan haji telah dibentuk badan sendiri dan terpisah dengan Kementerian Agama. Badan Penyelenggara Haji sudah menjadi lembaga yang setingkat dengan kementerian.
Tugas berat langsung menanti Irfan dan Danhil, mengingat persiapan haji harus dilakukan sejak jauh-jauh hari. Menariknya, Kementerian Agama juga telah melakukan berbagai persiapan serta mengembangkan sejumlah skema-skema pelaksanaan ibadah haji.
Dengan dipisahkannya urusan haji ini, maka patut ditunggu apakah persiapan akan kembali dari nol atau meneruskan dari apa yang telah dikerjakan Kementerian Agama selama ini.
Pasalnya, mengurusi persiapan haji sangat kompleks, tidak hanya dalam tataran dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Di dalam negeri, misalnya, jamaah yang masuk dalam daftar berangkat tahun depan harus melakukan manasik mulai di tingkat kecamatan.
Kementerian Agama yang memiliki kantor wilayah di kota/kabupaten hingga provinsi menjadi basis penyelenggaraan manasik haji serta persiapan-persiapan lainnya. Ketika Badan Haji dibentuk tentu program manasik haji harus menjadi salah satu prioritas yang mesti dituntaskan.
Begitu pula dengan pengecekan kesehatan. Jamaah calon haji Indonesia harus mulai dicek kesehatan demi memastikan istithaah kesehatan yang diterapkan Arab Saudi.
Selain itu, Arab Saudi juga mengeluarkan kebijakan perihal daftar penyakit menular dan tidak menular apa saja yang dilarang ikut berhaji.
Sementara di luar negeri, persiapan kontrak-kontrak seperti akomodasi, transportasi, hingga konsumsi harus sudah berjalan pada Oktober ini. Dengan begitu, saat memasuki November dan Desember seluruh kontrak harus dipastikan selesai.
Lalu pada 13 Januari 2025, akan dilakukan penandatanganan MoU dengan Arab Saudi perihal kesiapan dan pemberangkatan haji dan diperkirakan 2 Mei 2025 kelompok pertama jamaah calon haji Indonesia terbang ke Arab Saudi.
Dengan demikian Irfan dan Danhil sudah harus berlari mempersiapkan asrama haji, pengecekan kesehatan, akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga kontrak-kontrak bersama Masyariq.
Baca juga: Profil Gus Irfan Yusuf, calon Kepala Badan Urusan Haji dan Umrah
Baca juga: Prabowo tunjuk Muhadjir jadi penasihat khusus untuk masukan soal haji
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024