Presiden (Prabowo) berharap pembangunan infrastruktur ke depan, bukan hanya tepat sasaran tapi juga benar-benar bisa menyentuh segenap masyarakat Indonesia di manapun berada

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto menginginkan pembangunan infrastruktur yang lebih merata dan tepat sasaran di seluruh Indonesia.

AHY mengatakan bahwa Presiden Prabowo berharap seluruh masyarakat Indonesia, di manapun berada, dapat merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur yang nantinya dihadirkan oleh pemerintah.

"Presiden (Prabowo) berharap pembangunan infrastruktur ke depan, bukan hanya tepat sasaran tapi juga benar-benar bisa menyentuh segenap masyarakat Indonesia di manapun berada," kata Menko Infrastruktur AHY dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

AHY menyampaikan bahwa penekanan dari Presiden Prabowo yakni infrastruktur yang dibangun harus mampu mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi.

Selain itu, pembangunan infrastruktur akan difokuskan pada bidang pendukung seperti swasembada pangan, energi, serta peningkatan kualitas hidup rakyat.

"Kita kurangi ketimpangan dan juga kita fokus pada penguatan infrastruktur pendukung swasembada pangan, swasembada energi dan juga untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat kita," ujarnya.

Tidak hanya soal ekonomi, AHY menekankan pentingnya fasilitas di sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Sentra ekonomi baru juga akan dibangun untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

"Artinya fasilitas dan infrastruktur di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat dan juga sentra-sentra ekonomi baru untuk bisa sekali lagi meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kita," tambah AHY.

Ia menuturkan, bahwa Prabowo juga menekankan agar pembangunan infrastruktur untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Pasalnya pembangunan yang tidak terencana dengan baik dapat menciptakan ketidakseimbangan dan potensi bencana alam.

"Jangan sampai pembangunan yang tidak terencana dengan baik justru menghadirkan ketidakseimbangan. Apalagi bencana yang tentunya akan merugikan dan membahayakan kita semuanya," terangnya.

Sebagai bagian dari tugasnya, AHY masih akan mempelajari lebih lanjut terkait kementerian yang saat ini dipimpinnya. Baik secara struktur dan otoritas kementerian tersebut

AHY juga berencana untuk melakukan rapat koordinasi dan kunjungan lapangan ke kementerian terkait. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendalami permasalahan infrastruktur dan mencari solusi yang tepat.

Langkah-langkah ini, menurut AHY, penting untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga berkelanjutan dari segi sosial dan lingkungan.

"Ini yang menjadi kekuatan yang saya lakukan selama ini, selama memimpin Kementerian ATR/BPN yang menurut saya best practices untuk bisa saya lakukan kembali di pos yang baru ini (Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan)," kata AHY.

AHY juga menyebutkan, terdapat lima kementerian yang berada di bawah Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, pertama Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Kedua, Kementerian Pekerjaan Umum (PU); ketiga Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman; kempat Kementerian Transmigrasi; dan kelima Kementerian Perhubungan.

Baca juga: AHY ungkap Kemenko Infrastruktur bawahi lima kementerian
Baca juga: AHY, tokoh muda jadi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan
Baca juga: Menteri AHY sebut semangat berantas mafia tanah hingga akhir jabatan

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024