Brasilia (ANTARA News) - "Pertama tuhan, kemudian keluarga, setelah itu Neymar," kata Rayellen Andrade, 17, yang memakai jersey kuning Brasil dengan nama idolnya terpampang di punggungnya, seperti dikutip AFP.
Dia menjadi bagian dari puluhan ribu grup dengan nama "Neymarzetes" yang mengidolakan penyerang Brasil dan Barcelona bak Justin Bieber-nya sepak bola.
"Neymatmania" tersebar di seluruh Brasil menjelang babak 16 besar melawan Chile pada Sabtu, (28/6), pukul 23.00 WIB.
Muka Neymar dengan gaya rambut dan rambut pirang yang diubah sebelum piala dunia terlihat dimana-mana: di papan billboards iklan, iklan, dan di hati para penggemarnya.
Para penggemar perempuan berteriak ketika mereka melihatnya, mengumpulkan berbagai pernak-pernik Neymar, "stalking" segala rincian hidupnya melalui chatroom web.
Dengan rambut panjang merah dan kuku dicat hijau, Andrade berasal dari keluarga kelas menengah yang hdup di Brasilia.
Dia menghiasi kamar tidurnya dengan poster Neymar. Dia juga memotong artikel tentang Neymar dari surat kabar dan menjadikannya folder.
Walaupun tak bisa mendapatkan tikek Brasil-Kamerun di Brasilia minggu ini, dia datang ke sesi latihan pre-game untuk mencuri perhatiannya.
"Dia tahu saya ada. Impian terbesar saya yakni mencium dan mengatakan padanya saya mencintainya, dan jika dia mempunyai masalah saya selalu berada di sisinya," katanya.
Ketika menonton pertandingan di rummah, kegembiraannya membuncah ketika Neymar bergabung dengan deretan top scorer karena mencetak gol untuk kemenangan Brasil 4-1.
Dia mengaku mulai mengagumi Neymar sejak lima tahun lalu ketika epilepsi.
"Saya tidak tertarik dengan pemain manapun tetapi ketika berumur 12 tahun, saya sakit," katanya.
Karena sakitnya itu dia tidak bisa berjalan atau pergi ke sekolah dan terancam lumpuh. Kemudian waktunya di rumah, dihabiskan untuk berselancar di internet, Andrade menemukan Neymar yang saat itu masih bermain di klub Brasil, Santos.
"Saya tidak melihat siapapun. Saya tidak punya teman. Saya menjadi bersemangat tentang dirinya," tukasnya.
"Lalu saya membaca buku, lebih mencari tahu tentang dirinya dan keluarganya. Saya membeli segalanya tentang dirinya. Kegembiraan di hidupnya seketika menghapus segala kesedian saya karena tidak pernah kontak dengan orang lain," kata Andrade.
Walaupun telah sembuh dari sakit, dia tetap mengidolakan Neymar.
"Kami Neymarzetes harus tahu segalanya tentang dirinya untuk membalas semua kritikan," ungkapnya.
Andrade juga mengikuti twitter dan mengirimkan beberapa pesan kepada Neymar.
"Beberapa kali kami berpikir dia bisa menghabiskan waktu dengan kami tetapi dia harus bekerja, dia juga punya anak dan keluarga," lanjut Andrade. "Dia pernah menjawab pesan saya ketika Olimpiade London. saya mengatakan, 'semoga berhasil, siap untuk mencetak sebuah gol?' kemudian dia menjawab: 'Tidak hanya satu, tetapi dua'. Dan malam itu dia mencetak dua gol."
Walaupun Brasil kalah dari Meksiko di putaran final Olimpiade dan membawa medali perak, Neymarzetes tetap percaya Neymar bisa membawa Brasil membawa piala keenam piala dunia.
"Dia akan menjadi pemain terbaik dunia dan kembali ke tanah airnya," kata Andrade.
Pindahnya Neymar ke Barcelona membuat para fans kecewa karena ingin membuatnya untuk tetap bermain dekat para fans di Brasil.
"Kami berharap dia akan tinggal. Kami semua kecewa ketika dia mengumumkan kepindahannya," kata Andrade. "Tetapi kemudian dia melakukan wawancara dan mengatakan dia tidak akan pernah mengabaikan Neymarzetes-nya."
Ketika membicarakan tentang pacar Neymar, Bruno Marquezina yang seorang model, Andrade mencoba untuk bersikap ramah.
"Saya menghargainya karena dia membuat idola saya senang. Saya bukan fansnya (Marqueina) tetapi saya menghargainya."
Sementara ibu Andrade mengatakan, "Saya suka dia senang. Ketika dia pergi ke suatu tempat untuk Neymar, saya pergi dengannya," kata Marlene Andrade.
Pewarta: Okta Antikasari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014