Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Muhamad Mardiono sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan di Istana Negara, Jakarta, Selasa.

Mardiono yang merupakan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lahir di Yogyakarta pada 11 Juli 1957. Dirinya dikenal sebagai seorang politisi ulung sekaligus pengusaha yang memiliki sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor.

Mardiono juga diketahui sebagai CEO dan pemilik beberapa perusahaan, seperti PT Walle Jasa Pratama, PT Albantani Cipta Niaga, PT Bahari Caraka Sarana, PT Serang Asri Hotel, PT Cipta Niaga Internasional, serta PT Buana Centra Swakarsa (BCS).

Selain itu, ia diketahui memiliki PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Muámalah yang beroperasi di wilayah Cilegon, Serang, dan Tangerang.

Tak hanya berkarir sebagai pengusaha, Ia juga turut melebarkan sayapnya di dunia politik.

Sebelum menjabat sebagai Plt Ketum PPP, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PPP dan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Provinsi Banten.

Baca juga: Utusan Khusus Presiden menjaring saran kebijakan dari UMKM di Magelang

Mardiono juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden pada periode 2019-2022, dan pernah memegang posisi penting di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yakni sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Provinsi Banten dari 2007 hingga 2017, serta sebagai Ketua Kadin Provinsi Banten bidang Industri dan Perdagangan pada periode 2002-2007.


Mewujudkan swasembada pangan

Melihat sosok Mardiono sebagai politisi dan pengusaha yang ulung, Presiden Prabowo memberikannya tugas untuk menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, dengan harapan bisa membantu mewujudkan ketahanan sekaligus swasembada pangan di Indonesia.

Mardiono memiliki tugas untuk melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, sinkronisasi, pengendalian program-program pemerintah, serta mewujudkan agenda pembangunan sesuai dengan sustainable development goals (SDG's).

Selain itu, ia juga mengemban tanggung jawab untuk mewujudkan Visi dan Misi Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Gibran yakni mewujudkan kemandirian pangan dalam kurun waktu 4 tahun.

Ada beberapa pekerjaan rumah yang menanti Mardiono, yakni meningkatkan produksi bahan baku pangan dalam negeri, sehingga menekan kuantitas impor, sambil memastikan distribusi yang merata ke seluruh wilayah Tanah Air.

Selanjutnya, dirinya juga perlu memastikan upaya diversifikasi pangan berjalan dengan baik, hal ini supaya masyarakat Indonesia tidak hanya bergantung pada beras sebagai bahan pangan utama.

Cara tersebut diharapkan tak hanya memperkuat ketahanan pangan, namun juga mewujudkan pencapaian target SDG's yang lebih luas.

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024