Kairo (ANTARA News) - Pemerintah Mesir menetapkan 1 Ramadhan 1435 Hijriyah jatuh pada Ahad, 29 Juni 2014 setelah digelar "rukyat hilal" pada Jumat (27/6) petang.
"Setelah digelar rukyat hilal pada Jumat petang di tujuh titik wilayah Mesir, maka dinyatakan hilal belum terlihat, dan Bulan Syaban genap 30 hari pada Sabtu, dan 1 Ramadhan dimulai hari Ahad, 29 Juni 2014," kata Mufti Nasional Mesir Prof Dr Shauki Allam dalam sidang isbat.
Sidang isbat tersebut dihadiri, antara lain Syeikh Agung Al Azhar Ahmed Al Tayeb, Menteri Wakaf (Menteri Agama) Mohamed Mokhtar Goumah, pemuka agama dan kalangan duta besar negara sahabat Mesir.
Dalam sambutannya, Syeikh Allam mengajak seluruh rakyat untuk bersatu padu dan saling menghormati dalam bulan suci Ramadhan tersebut.
Mufti Allam juga menyampaikan doa keselamatan dan hormat kepada Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi yang baru saja dilantik 9 Juni lalu untuk menggantikan Presiden Mohamed Moursi yang ditumbangkan tahun lalu.
Sudah menjadi tradisi di negeri Seribu Menara itu, penetapan awal Ramadhan itu dipatuhi dan dijalankan seluruh rakyat tanpa ada perbedaan dari golongan manapun.
Sementara itu, situasi keamanan Mesir mulai berangsur kondusif kendati masih ada ancaman dari Ikhwanul Muslimin pendukung Moursi yang kini beroposisi.
Meskipun Ikhwanul Muslimin oleh pemerintah dinyatakan sebagai organisasi teroris dan terlarang sejak Desember lalu, namun pendukung Moursi berikrar akan terus melancarkan perlawanan penguasa yang dijulukinya sebagaai "pemerintah kudeta".
Di sisi lain, pemerintah menjamin terpenuhinya bahan makanan pokok selama bulan suci Ramadhan.
Pemerintah juga menyediakan daging murah baik daging hewan produk lokal maupun impor yang dijual secara keliling untuk menjangkau masyarakat. (M043/M026)
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014