Saya selalu mempertimbangkan ketegasan intervensi-intervensi disiplin oleh badan-badan yang kompeten, namun di saat yang sama saya percaya bahwa formula yang diterapkan terlalu keras,"

Roma (ANTARA News) - Skors empat bulan dari sepak bola yang dijatuhkan kepada penyerang Uruguay Luis Suarez karena melakukan gigitan di Piala Dunia terlalu keras, kata bek Italia yang menjadi korban, Giorgio Chiellini, Jumat.

"Saya selalu mempertimbangkan ketegasan intervensi-intervensi disiplin oleh badan-badan yang kompeten, namun di saat yang sama saya percaya bahwa formula yang diterapkan terlalu keras," kata Chiellini melalui situs pribadinya.

Badan sepak bola dunia FIFA menjatuhkan skors empat bulan dari semua aktivitas terkait sepak bola dan skors sembilan pertandingan internasional, yang secara efektif menyudahi kiprah Suarez di Piala Dunia.

Suarez menggigit Chiellini saat Uruguay menang 1-0 atas Italia pada pertandingan Piala Dunia Grup D yang berlangsung Selasa.

Chiellini mengatakan dirinya bersimpati untuk Suarez dan keluarganya.

"Hanya tersisa kemarahan dan kekecewaan perihal pertandingan. Pada saat ini, pikiran saya melayang ke Luis dan keluarganya, karena mereka akan menghadapi periode yang sangat sulit."

"Saya dengan tulus berharap ia akan diizinkan untuk tetap dekat dengan rekan-rekan setimnya sepanjang pertandingan-pertandingan, karena hukuman seperti ini benar-benar membuat seorang pemain merasa terasingkan."

Suarez mengucapkan selamat tinggal kepada rekan-rekan setimnya pada Kamis ketika mereka melakukan persiapan untuk pertandingan putaran 16 besar melawan Kolombia yang akan dilangsungkan Sabtu.

Ini merupakan ketiga kalinya Suare dihukum karena menggigit lawan.

Ia mendapat skors tujuh pertandingan karena menggigit pemain lawan pada November 2010 ketika ia masih memperkuat tim Belanda Ajax, dan diganjar skors 10 pertandingan setelah menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic pada April 2013.

Federasi Uruguay mengatakan mereka berencana mengajukan banding, dan sang pemain mendapat banyak dukungan di kampung halamannya, demikian AFP.

(H-RF)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014