menjadi salah satu implementasi Pemprov Kalsel melestarikan salah satu permainan tradisional
Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan (Disdikbud Kalsel) melestarikan berbagai permainan tradisional kearifan lokal melalui perlombaan yang melibatkan pelajar.

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Provinsi Kalsel Raudati Hildayati di Banjarbaru, Senin, mengatakan permainan tradisional memiliki nilai pembentukan karakter, seperti nilai kerja keras, kebersamaan dan sportifitas.

"Kami ingin memperkenalkan dan mengedukasi kepada generasi muda sekaligus menjadi salah satu implementasi Pemprov Kalsel melestarikan salah satu permainan tradisional," kata Hilda.

Lebih lanjut, Hilda mengungkapkan perlombaan permainan tradisional merupakan upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi Indonesia pada peradaban dunia melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, serta pembinaan kebudayaan.

Baca juga: Indonesia kaya dengan permainan tradisional, latih motorik anak
Baca juga: Kemenko PMK: Festival permainan tradisional wujud pelestarian budaya


Sementara itu, Kasi Sejarah dan Tradisi Disdikbud Provinsi Kalsel Hery Yulianata menambahkan panitia menggelar empat cabang permainan tradisional, yaitu balogo, balap egrang, bagasing, dan balap terompah.

"Cabang permainan yang dilombakan sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi," ungkap Hery.

Hery menyebutkan 208 siswa dan siswi dari perwakilan SMA/SMK dari 13 kabupaten/kota turut berpartisipasi pada perlombaan untuk melestarikan permainan tradisional Kalsel tersebut.

Hery menambahkan panitia menyediakan uang pembinaan, sertifikat dan piala sekaligus memberikan pembelajaran permainan tradisional kepada generasi muda.

Baca juga: Polda Kepri gelar permainan tradisional tanding gasing di Natuna
Baca juga: Siak gelar lomba permainan tradisional "letup meriam"
Baca juga: Disbud Buleleng lestarikan permainan rakyat bentuk karakter anak

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024